"Sa, pinjem pundaknya ya." Tanpa menunggu jawaban Sasa, Chenle langsung menyandarkan kepalanya di pundak Sasa.
"Kenapa?" Tanya Sasa. Dia dari tadi memperhatikan gerak-gerik Chenle tidak seaktif biasanya.
Chenle menggelengkan kepalanya. "Capek doang."
Sasa menempelkan punggung tangannya di dahi Chenle. Dia merasakan rasa hangat dari dahi Chenle menjalar ke punggung tangannya. "Oppa anget loh. Pusing gak?" Sasa cukup panik karena salah satu artisnya tidak baik-baik saja.
Chenle mengangguk. "Dikit." Dia memejamkan matanya. Rasa pusing kian menjalari kepalanya.
Sasa menggeledah tasnya. Ia sedang mencari obat untuk Chenle. Dan ketemu.
Sasa menepuk-nepuk rahang Chenle pelan. "Oppa, minum obat dulu."
Chenle bangun. Dia mengambil obat yang di berikan Sasa dan langsung meminumnya. Chenle kembali menyandarkan kepalanya di bahu Chenle. Sasa mengelus kepala Chenle membuatnya nyaman.
"Chenle kenapa?" Tanya Taeyong. Selaku leader dia juga bertanggung jawab atas membernya.
"Pusing," jawab Sasa.
"Mau pulang gak?" Tanya Taeyong kepada Chenle.
"Gak usah. Bentar lagi kan latihannya selesai," tolak Chenle.
Taeyong mengusap puncak kepala Chenle. "Yaudah, diem aja, gak usah latihan lagi," katanya.
Latihan kembali di mulai. Chenle hanya duduk memperhatikan mereka bersama dengan Sasa yang sedang sibuk mengatur jadwal NCT.
"Sa, gue boleh nanya?" Ucap Chenle.
"Mau nanya apa?"
"Lo kok bisa dan mau jadi manager kita. Di lihat dari segi manapun lo bukan orang yang perlu susah-susah kerja buat nyari makan doang. Apalagi ini jadi manger artis, sibuknya ngalahin artisnya sendiri." Pertanyaan Chenle membuat Sasa teringat dengan keluarganya kembali. Susah payah dia berusaha melupakan keluarganya, dan kini teringat kembali.
"Anggap aja gue bisa jadi manager di sini karena punya orang dalem." Jawab Sasa asal. Tidak asal sih, emang bener kan dia masuk lewat orang dalem.
"Kenapa mau?" Tanya Chenle. Dia belum puas dengan jawaban Sasa yang terkesan ogah-ogahan. Dari awal Sasa di perkenalkan sebagai manager NCT, dia cukup penasaran dengan sosok Sasa.
"Pengen liat yang ganteng-ganteng," celetuk Sasa.
Chenle menepuk paha Sasa. "Gue serius ini!"
"Gue mau punya pengalaman aja," jawab Sasa. Mmm... pengalaman dibuang keluarga. Sungguh pengalaman yang sangat berarti dan gak akan pernah Sasa lupakan.
"Marga lo apa?" Tanya Chenle.
"Jung," jawab Sasa singkat.
"Appa lo adik kakak sama appanya Jaehyun hyung?" Tanya Chenle lagi.
"Hmm." Sasa mengangguk.
"Udah berapa kali lo bohongin kita?" Tanya Chenle tiba-tiba yang membuat Sasa bingung.
Sasa mendorong tubuh Chenle agar tidak bersandar lagi padanya. "Maksud oppa apa?" Tanyanya.
"Lo pikir kita-- member NCT enggak akan nanya-nanya tentang lo ke Jaehyun hyung gitu?" Tutur Chenle.
Sasa mengangguk paham. "Kalo tau kenapa nanya lagi?"
"Ngetes aja, seberapa terbukanya lo sama kita, Clarissa Imanuela Max Lloyd," kata Chenle menyebutkan nama lengkap Sasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghaeyo Manager || NCT 2020
FanfictionClarissa Imanuela Max Lloyd, fashion, dan kacamata merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tidak terhitung berapa banyak kacamata yang di milikinya dan sudah berapa banyak majalah fashion yang di belinya. Kecintaannya kepada hal berbau fash...