Kembali Ke Rumah

553 60 6
                                    

Pagi ini Erwin dan Levi masih terlelap dalam mimpinya masing-masing, mereka tak bisa bangun pagi karena semalam setelah pulang dari tebing, keduanya mampir ke supermarket untuk membeli camilan yang hampir habis, mereka menghabiskan banyak waktu di supermarket hingga akhirnya pulang larut dan untung saja Kuchel masih membiarkan mereka masuk ke rumah.

Dan lebih beruntung lagi karena ini adalah hari Minggu, membuat Erwin tidak perlu repot-repot bangun hanya untuk mandi dan berangkat ke kantor.

Namun biasanya hari minggu begini adalah hari yang merepotkan karena Kuchel sebentar lagi pasti akan masuk kedalam kamar mereka sambil membawa beberapa alat kebersihan, katanya hari Minggu adalah hari yang efektif untuk bersih-bersih.

Dan kini Kuchel benar-benar datang ke kamar mereka lalu terkejut mendapati Erwin serta Levi yang masih tertidur dengan nyenyak nya, dengkuran mereka saling bersahut-sahutan dan Kuchel hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat hal itu.

"Erwin, Levi, bangunlah, tidak baik tidur sampai siang begini" Kuchel mencoba membangunkan keduanya, meksipun ia tahu kalau usaha tersebut hanya sia-sia saja dilakukan, Erwin dan Levi tak akan bangun jika ia dibangunkan secara normal.

Bukan hanya itu saja, posisi tidur keduanya sama-sama tidak normal namun masih bisa tertidur lelap, Levi yang hampir memeluk seluruh tubuh Erwin, tangannya seperti mencekik leher Erwin, dan kedua kakinya seperti memborgol tubuh Erwin sehingga pria pirang itu tampak seperti tahanan saat Levi memeluknya.

"Aneh sekali kalian masih bisa tidur dengan posisi seperti itu" ucap Kuchel sambil menepuk dahinya.

Namun Kuchel tidak mau kalah, ia langsung menarik seprai dengan kencang, membuat keduanya sama-sama terguling ke lantai dan saling berteriak kesakitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun Kuchel tidak mau kalah, ia langsung menarik seprai dengan kencang, membuat keduanya sama-sama terguling ke lantai dan saling berteriak kesakitan.

"Ibu!" Gerutu Levi sambil mengelus pantatnya yang kesakitan.

Erwin juga mengusap keningnya yang tadi membentur lantai. "Menyakitkan.."

"Sudah ibu bilang untuk selalu bangun pagi, jangan dibiasakan tidur sampai siang, sekarang cepat mandi setelah ini sarapan lalu bersih-bersih" perintahnya, begitulah Kuchel, sudah seperti ibu cerewet pada umumnya yang memarahi anaknya ketika pagi hari.

"Kami akan melakukannya.." lirih Levi yang sebenarnya masih mengantuk, sedangkan Erwin menguap disampingnya.

"Setelah mandi, pastikan kalian ada didapur untuk sarapan, karena ibu harus pergi untuk membuka kedai" ujarnya.

"Baik, serahkan saja pada kami" ucap Erwin, lalu ia tampak menggeliat untuk meregangkan otot-ototnya.

"Baiklah, ibu pergi dulu, sampai jumpa" Kuchel akhirnya keluar dari kamar mereka untuk pergi ke kedai, lalu Erwin menatap Levi sambil tersenyum misterius.

Senyuman itu membuat Levi sedikit menjauh darinya. "A-ada apa denganmu pirang?" Tanyanya.

Erwin mendekat kepadanya yang masih terduduk di lantai, lalu ia menyandarkan tubuh Levi di sisi ranjang. "Morning sex, kau harus terbiasa melakukannya denganku"

Maybe In Another Life [ ERURI ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang