Ungkapan Hange dan Pernikahan

490 64 10
                                    

Sudah hampir satu Minggu berlalu dan Erwin masih belum bisa menemukan jawabannya, semua peralatan pernikahan sudah disiapkan di sebuah gedung mewah yang di sewa oleh keluarga Marie.

Dan besok adalah hari yang tidak akan pernah Erwin lupakan, entah ia harus merasa senang atau sedih saat mengetahui bahwa ia akan menikah dengan Marie, pernikahan yang bahkan sangat membingungkan baginya, haruskah ia lari?

Tentu saja itu tak mungkin dilakukan.

Lalu saat ia akan terlelap tidur dalam mimpi, ponsel yang ada disampingnya berdering menandakan ada seseorang yang menelponnya, ia segera mengambil ponselnya dan melihat jelas nama Hange disana.

"Tumben sekali dia menelpon.." Erwin bertanya pada dirinya sendiri, dan tanpa pikir panjang, ia segera menakan tombol untuk mengangkat panggilan Hange.

"Yo Hange.." ucap Erwin dengan suara mengantuk.

"Erwin, kau sedang tidur?" Tanyanya, takut kalau ia mengganggu pria pirang tersebut.

"Tidak, ada apa menelpon ku malam-malam begini?" Tanyanya.

"Aku ingin bicara denganmu, bisakah kau menemaniku di restoran dekat kantor malam ini? Tanpa mengajak Marie atau siapapun itu"

Erwin memasang wajah keheranan saat nada bicara Hange terdengar sangat serius. "Memangnya apa yang ingin kau bicarakan?" Tanyanya.

"Kau datang saja, banyak yang ingin kubicarakan denganmu"

Setelah mengatakan hal itu, panggilan telepon di tutup sepihak dan Erwin mematung sebentar di atas ranjang, ia akhirnya bergerak dan mengambil jaketnya di lemari, sebelum akhirnya keluar dari kamar dan mulai menaiki lift untuk sampai ke lantai bawah.

Ia langsung masuk kedalam mobil, ia bisa pergi kemana saja dengan bebas karena Marie sudah ia suruh tidur dengan alasan tidak boleh terlambat untuk acara pernikahan besok.

Karena kantor Erwin cukup jauh dari apartemen, membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk sampai, itupun ia harus ngebut terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa sampai di tempat tujuan.

Erwin segera keluar dari mobil lalu memasuki restoran yang ada disamping kantornya, ia berjalan kedalam restoran sambil melihat ke kanan dan kirinya untuk mencari Hange.

Lalu ia bisa bernafas lega karena Hange berada ditempat yang mudah ditemukan, ia melambaikan tangan kepadanya sehingga Erwin langsung berlari ke arahnya.

"Maaf menunggu lama.." ucapnya sambil terengah-engah.

"Tak apa-apa Erwin, seharusnya aku yang minta maaf padamu karena menyuruh mu datang malam-malam begini, padahal besok kau sudah harus menikah"

Erwin terkekeh. "Tak apa Hange, Sepertinya ada hal penting yang ingin sekali kau bicarakan, jadi aku segera kemari, lantas apa yang ingin kau katakan?" Tanyanya.

Hange juga ingin langsung ke intinya saja tanpa mau berbasa-basi, namun ia sedikit tak enak untuk membahas semua yang ia ketahui.

"Erwin, sebenarnya aku tak ingin ikut campur dalam urusan ini, namun aku tidak kuat lagi melihat Levi yang terus menderita, aku sebagai sahabat nya juga ikut merasakan penderitaan yang ia rasakan"

Erwin mengernyit mendengar ucapan Hange yang mengarah pada Levi, apakah dia akan membahas tentang Levi malam ini?

"Hange, apa maksudmu?" Tanya Erwin, meminta kejelasan.

"Erwin, apa kau benar-benar tak mengetahui apapun tentang Levi? Bahkan saat kalian bersama, apakah kau benar-benar tidak mengetahuinya atau menyadari sesuatu tentangnya?"

Maybe In Another Life [ ERURI ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang