Prolog

26.4K 876 11
                                    

___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________

"Wanita yang sudah bersuami tidak mungkin berani berduaan dengan lelaki lain."

Mangsudnya?
Aku itu kzl banget kalo mendadak telmi kayak gini.

"Saya nggak paham sama ucapan kamu."

"Apa perlu saya ingatkan tanggal dan waktunya?"
Si triplek ikut duduk, posisinya dipisahin bantal. Aku beneran nggak paham sama apa yang dia maksud. Ini udah gali ingatan sampe lobang cacing juga tetep nggak inget. Apa ini efek dari makan ayam gosong kemarin ya?

"Rabu delapan september dua ribu duapuluh satu, jam satu lebih empat puluh tujuh menit di Cafe ****, kamu pegangan tangan dengan laki-laki, apa itu bisa dikatakan kalo kamu tidak genit?"
Aku langsung kicep, se detail itu kah? Ini yang cewek aku apa dia sih?!

Wait, aku inget sekarang. Itu waktu aku reunian sama Alfi. Jadi, pas itu aku lagi tercyduk ya?

"Saya nggak ada maksud apa-apa waktu itu. Kami sama-sama nggak sengaja ketemu."

Aku boleh nggak sih kalo berharap si triplek cembukor. Tapi, itu nggak mungkin, kan?

"Sebenarnya itu urusan pribadi kamu. Tapi saya hanya tidak mau jika sampai orang-orang membuat persepsi yang akan mempertanyakan keadaan pernikahan kita."

Aku masih diam, ngeresapin apa yang dia omongin.
"Pernikahan ini akan berakhir saat satu diantara kita sudah mendapatkan pasangan yang diinginkan, kalau kamu memang sudah ada, kita bisa mengakhiri pernikahan ini sekarang juga."

Nggak! Aku nggak mau cerai. Aku nggak mau jadi juanda.

"Nggak, kamu salah paham. Laki-laki itu teman saya."
Aku menghela nafas pendek. Yakali aku mau bilang kalo si Alfi mantan ku. Aku ngerasa kayak bener-bener nggak diinginkan.

"Sudah saya bilang itu urusan kamu, saya tidak peduli."








_________

Not Marriage In Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang