Langit Malam Sangatlah gelap namun berkat bintang Dan bulan.Langit Malam Sangat begitu indah.Malam Hari..Dimalam Yang sangat tenang, Tanpa adanya gangguan Dan Kegaduhan.
.
Kian santang putra Maha raja Prabu siliwangi, Raja Pajajaran.Sedang berada di kamar bersama sang Bunda, Yaitu Ratu Subang larang.Umurnya kini Genap 4 bulan.Ia berjalan Masih Menggantungkan Pegangan.Ia masih Suka merangkak.
Subang larang sedang mengaduk Susu di Gelas Kerajaan, dikamar kian santang.
"Bun..Da..."
Subang larang begitu Terkejut, bercampur rasa Senang karna putranya itu dapat memanggilnya.Karna biasanya Kian santang hanya diam.
"Hh..Putraku..Kau dapat memanggil Bunda...?.."
Kian santang Mengangguk Sambil Menghisap ibu Jari mungilnya.
"Pintar...Sebagai Hadiahnya...Ibunda..Sudah buatkan Kian santang Susu...."
Kian santang tertawa memperlihatkan Dua Gigi kelincinya yang mulai utuh sedangkan Gigi yang lainnya masih belum utuh.Ia tertawa Sambil bertepuk tangan, Membuat gemas Subang larang.
"Ih..Putra Bunda lucu..."
Subang larang Mencubit pipi Kian santang.Sedangkan kian santang Mencoba meraih Cangkir yang Subang larang pegang.
"Cucu...Cucu..."
Ucap kian santang Sembari berusaha meraih Gelas berisi Susu Di tangan Subang larang.
"Oh Iya..Ibunda Lupa..Nih..Cucu buat putra Tampan Bunda..."
Subang larang Memberikan Segelas Susu kepada kian santang.Dan Kian santang Dengan cepat Meminum Susu itu.
.
.
.
.
.
Kerajaan Sakaputra.
Kerajaan sakaputra adalah kerajaan yang memisah dari pajajaran.Ia tidak ingin Berada dibawah pemerintahan pajajaran.Kerajaan Sakaputra Memiliki seorang raja yang bernama Prabu Argadana Dan Seorang putra mahkota yang berumur 4 Tahun yang bernama Yudhakara.Istrinya Sudah Meninggal karna Perang besar antara Sakaputra Dengan pajajaran Yang terjadi pada 3 Tahun yang Lalu.Perang itu terjadi karna Konflik Pertentangan Pendapat Penggusuran Kadipaten Senareta.
"Aku ingin siliwangi mendapatkan Balasan atas apa yang telah ia perbuat.Karnanya Aku harus kehilangan orang yang sangat begitu Aku cintai"
Ucap Argadana Di Ruang semedi Sakaputra.
"Dia..Harus Kehilangan..Orang yang ia cintai!!"
Kemudian Argadana pergi dari Ruang semedi Dan Mulai Menjalankan rencananya.
.
.
.
Kian santang berhasil menghabiskan Susunya.Ia sangat Begitu kenyang Dan Senang.
"Cucunya Sudah Abis..Ibunda..Ke dapur dulu ya putraku, Karna ibunda harus Mengambil bubur buat makan kamu..."
Ucap Subang larang.
.
Hal itu di Perhatikan Argadana dari Jendela kamar kian santang.
"Kian santang...Putra kesayangan Siliwangi..Anak yang akan menjadi pewaris tahta Siliwangi"
"Aku akan menculiknya...Supaya siliwangi dapat merasakan....Bagaimana Rasanya kehilangan orang yang sangat ia cintai"
Kemudian Argadana masuk menyelinap Ke kamar kian santang.
"Gusti Ratu..."
Para prajurit penjaga kamar kian santang mengajukan hormat pada Ratu Subang larang.
"Prajurit jaga putraku baik baik..."
"Sendika Gusti Ratu"
Kemudian Subang karang Kembali melanjutkan berjalan Ke dapur.
.
"Hh..Ada Dua prajurit yang berjaga Di Pintu kamar kian santang"
Ucap Argadana yang mengintip di belakang Tiang penyangga kamar kian santang.
"Aku tau apa yang harus Aku lakukan"
Kemudian Argadana Memiliki sebuah ide yang brilian.
.
Kemudian Argadana Mengambil 2 buah paku berkarat Yang Tertancap Di lantai Kayu Istana.
Dan melemparkannya pada 2 prajurit penjaga.
"Set"
Paku itu Mengenai Dada 2 prajurit itu.karat yang Ada di paku itu Menambah rasa sakit para prajurit.Yang membuat 2 prajurit itu sekarat.
"Tepat Sasaran..."
Kemudian Argadana Kembali Melanjutkan rencanannya, ia memasukI kamar kian santang.
.
.
.
Dapur.
"Ibunda..." Sapa Walangsungsang Dan rara santang.
Walangsungsang, Putra Pertama Prabu siliwangi Saat ini berumur 5 Tahun.Dan Rara santang, putra kedua Prabu siliwangi Saat ini berumur 3 Tahun.
"Putraku...putriku..."Jawab Subang larang.
"Ibunda Dimana Rayi kian santang...?"(Walangsungsang)
"Iya ibunda.. Rara Ingin bertemu rayi kian santang"(Rara santang)
"Kian santang sedang berada di kamar, Mari putraku... putriku...Kita temui kian santang"(Subang larang)
"Mari ibunda.."
.
.
.
.
Kamar kian santang.
Ia mendapati kian santang yang sedang duduk terdiam Sambil memainkan Jari jari mungilnya.
"Hahahahaha...Kian santang kecil...Ayo...Sekarang Main sama paman..."
Rayu Argadana yang kemudian Mengangkat kian santang Dengan kedua tangannya.
Bukannya sedih atau menangis kian santang malahan tertawa Sambil Menabok pipi Argadana secara berkali Kali.
"Hihihihi"
Kian santang tertawa kecil.
"Ad...duh..Dasar anak nakal..."
Kemudian Argadana Membawa pergi kian santang keluar Istana.
.
.
.
.
.
.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaya Sangara (Raden Kian Santang)
ActionRaden Kian Santang ( Jaya Sangara) Lahirlah seorang anak yang akan mengubah kehidupan tata pasundan, ia seperti cahaya yang menyinari di kala kegelapan.Ia selalu membuat orang orang di sekitarnya terpana. Bukan bangsawan, itulah rasa j...