[05] Liontin

492 69 7
                                    

"Ssh...ssh..."

Suara desisan terdengar tajam di Indra pendengaran Kakek Zul.

Manik mata kakek Zul kini menyusuri hutan Dan Saat itu juga Tiba Tiba Sangara Menangis Entah Apa sebabnya.

"Huwaaaaaaa"

Kakek Zul langsung bergegas menghampiri Sangara Dan..

Alangkah terkejutnya ia Saat melihat seekor ular kobra melilit kaki Sangara Dan Jaka-- si kucing kecil itu kini tengah Berusaha menyakar nyakar kulit ular yang tengah membelit kaki Sangara.

"SANGARAAA"

Kakek Zul Segera menaburkan garam di kaki Sangara, Dan Tak lama Kemudian ular tersebut Pergi.

Itu menandakan ular tadi adalah Bangsa Jin.

Karma Pada Dasarnya, ular tidak takut garam.Apalagi Ular kobra.

"Huwaaaa tateekkk" rengek Sangara sambil merentangkan tangan seolah Minta di gendong Kakek Zul.

"Iya..Sangara yang tenang Yaaa Ularnya udah Pergi," ucap Kakek Zul.

"Hiks, tati angala satit Teek.." ucap Sangara sambil sesenggukan.

Kakek Zul Membelalakkan mata lebar lalu Mengecek kaki Sangara, Dan benar saja kaki Sangara terkena patukan ular tadi hingga Berdarah.

"Huwaaaa"

Sangara semakin mengencangkan tangisnya karna melihat Darah di kakinya.

"Cup cup cup..udaaah Sangara Jangan nangis...Bentar yaa Kakek sembuhin," ucap Kakek Zul yang Berusaha menenagkan Sangara.

Sangara menghapus air matanya lalu mengeratkan pelukannya Pada leher Kakek Zul.

Kakek Zul Mengeluarkan selembar daun Emas lalu menyobeknya jadi Dua.

Kakek Zul menempelkan separuh daun itu Ke Luka Sangara, Sedangkan separuhnya Ia simpan.

"Tuh, udah kan..lihat..kaki Sangara Makin Bagus, ada kerlap kerlipnyaaa," ucap Kakek Zul yang Berusaha menenangkan Sangara yang aslinya masih sesenggukan.

"Hiks, itu ukan erlap erlip..tapi itu uka angala huwaaaaaa"

Kakek Zul yang melihat Sangara kembali menangispun langsung gelagapan Mencari cara Untuk menenangkan Sangara.

<>

Pertarungan sengit antara 2 laki kaki yang Entah siapa dengan Ratu Subang larang.

"Brak"

"Arghh"

Tepat.
Satu Sabitan selendang merah milik ratu Subang larang Mengenai dahi Kedua orang tersebut hingga jatuh tersungkur.

Subang larangpun langsung bergegas membawa Gadis yang di culik 2 laki laki tersebut.

<>

ISTANA PAJAJARAN

Rara santang langsung berhamburan Memeluk Sang Ayahanda yang Baru saja Memasuki kamarnya.

"Hiks, bunda Dan Rayi Kenapa belum Pulang ayanda.." Rengek Anak perempuan berusia 3 Tahun itu--Rara Santang.

"Bunda sedang ada urusan sebentar Putriku," Ucap Siliwangi sambil Mengelus lembut Rambut Rara Santang.

"T-tapi Rayi kian..." Rara Santang menunduk, air matanya tumpah begitu saja.

Siliwangi yang Melihatnyapun langsung Memeluk Putri Kesayangannya itu.

"Maafkan Ayahanda, karna belum Bisa menemukan kian," ucap Siliwangi.

Jaya Sangara (Raden Kian Santang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang