"Bunda, kayanya kita punya tetangga baru deh." Ucap seorang gadis cantik dan manis dengan rambut yang acak-acakan.
"Iya bunda tau,"
"Zoya, nih tolong kamu anter kue syukuran kita karena kamu menang Olimpiade IPA ini ke tetangga baru kita ya!" Ucap Nina memberikan semangkuk kue pada anak semata mayangnya yang bernama lengkap Zoyana Syerarachel itu.
"Yaudah aku anter ya nda!" Zoya ingin melangkah pergi namun, bundanya itu menahannya dengan menarik rambut gadis itu.
"AWWW BUNDA!!" Ringis Zoya kesakitan.
"Rapihin dulu rambut kamu, kalo kek gini nanti tetangga baru kita ngira kamu gembel, " Tangan Nina terangkat untuk merapikan rambut putrinya yang berantakan.
Zoya menyengir lebar, "yaudah, aku ke tetangga dulu ya! Assalamu'alaikum." Zoya melangkah menuju keluar rumahnya.
Zoya berjalan memasuki pekarangan rumah tetangga barunya itu. Masih terdapat beberapa kotak kardus yang diletakkan diluar rumah. Sepertinya mereka sedang berberes-beres.
"Assalamu'alaikum," Ucap Zoya dengan sopan setelah memencet bel rumah tetangganya itu. Dan ternyata, belnya itu rusak.
TOK TOK
"Assalamu'alaikum," Salam sopan Zoya setelah mengetuk pintu rumah tetangganya itu. Sebenarnya, pintu itu terbuka tetapi, Zoya menunggu seseorang yang datang dan menjawab salamnya.
"Shalom," Suara seorang lelaki terdengar namun, wujudnya tak terlihat.
Zoya tertegun ketika mendengar balasan 'Assalamu'alaikum' nya di balas dengan 'shalom'.
"Siapa ya?" Tanya lelaki yang membalas salam Zoya tadi.
"Gembel," Tanpa sadar Zoya menyebut dirinya gembel karena teringat ucapan Nina tadi.
"Hah?"
"Eum, gue bukan gembel. Gue anak tetangga sebelah." Pungkas Zoya. Ia memakai kata lo-gue karena lelaki itu sepertinya sepantaran dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not the same
Short Story"Dari awal kita tahu, bahwa kita tak sama. Tapi mengapa, kita tetap memaksa tuk bersama?" -Zoyana Syerarachell Murni pemikiran sendiri! Jika ada suatu kesamaan mungkin karena ketidaksengajaan.