𓅪Akhir Tragedi𓅪

37 11 24
                                    

WARNING!!

Harap berada ditempat senyaman mungkin, karena chapter ini sangat panjang!

2500++

|•~•|

"Besok lusa kita akan ke Singapura!" Tegas Nina pada Zoya.

FYI tadi Rey membawa Zoya ke rumah sakit di mana ibunya menjadi dokter lalu, lelaki itu menghubungi Nina untuk memberitahu kondisi Zoya.

"Singapura? Suami saya, dokter spesialis kanker disana." Sahut Dr. Renatta.

"Emang, mau berobat sama papah, mah." Timpal Rey.

"Oh, ya? Kalo boleh tahu kenal suami saya dari mana? " Tanggap Dr. Renatta.

"Papah orangnya, kan terkenal mah? Sama kaya aku." Ucap Rey percaya diri.

"Pede banget kamu, Rey!" Sahut Zoya yang sedari tadi diam.

"Iya nih, pede banget kamu!" Timpal Dr. Renatta.

"Isshh! Mamah, gak bisa sekali aja belain aku?" Kesal Rey.

"Tenang tante bakal selalu belain kamu, Rey!" Sahut Nina.

"Wahh! Makasih tante Ninaaa."

╔╦══• •✠•✰•✠ • •══╦╗

»—>•|𝐀𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐓𝐫𝐚𝐠𝐞𝐝𝐢|•<—««

╚╩══• •✠•✰•✠ • •══╩╝

Lusa~

"Huapp... " Zoya menguap ketika baru bangun pagi.

Gadis bernama lengkap Zoyana Syerarachell itu bangkit dari ranjangnya dengan langkah gontai. Tak lupa sebelum itu ia memasukkan handphone-nya kedalam saku piyamanya.

Ia menuruni tangga agar, sampai kedapurr.

"Bunda?" Zoya mencari sosok ibunya di dapur itu. Namun, tak terlihat.

Saat di meja makan Zoya terkagum dengan nasi goreng lengkap dengan sosis dan telur mata sapi sebagai toppingnya sudah tersedia di atas meja.

Zoya mengeluarkan handphone-nya dari saku piyama lalu, menaruhnya diatas meja makan, "OMG! NASGORRR!" Dengan sangat bersemangat Zoya duduk di kursi meja makan.

Ia berniat melahap nasi goreng yang sangat menggugah selera tersebut namun, ketika mendengar.

Drrrttt

Getaran handphone-nya membuat Zoya mengurungkan niatnya itu.

"Morning sayang! Pasti kamu udah mau makan nasgor bikinan Bunda, kan?" Tanya Nina diseberang sana.

"Kok tauu? S3 cenayang yah??"

"Ahhaah iya, ouh ya sayang! Pesawat kita berangkat jam 11 oke? Jam 10 kamu harus udah siap!"

"Iya, nanti bunda jemput aku?"

"Maaf sayang, bunda gabisa. Bunda harus nyelesain urusan dibutik dulu."

"Tapi, nanti Bunda nyusul?"

"Iya. Btw, bunda nyuruh Rey buat jemput kamu..."

"Bunda ihhh! Kenapa nyuruh Rey terus sih? Kasian dia tau! Udah kek supir taksi."

Not the sameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang