Kedua mata Hueningkai menelisik barang - barang yang berbaris rapi pada rak yang terdapat didalam sebuah toko yang menjual bahan - bahan kebutuhan kue. Sudah 30 menit lamanya Kai berada didalam toko itu, memilah milih bahan - bahan yang Ia butuhkan untuk membuat coklat. Ini bukanlah yang hari valentine pertama bersama kekasihnya, namun kali ini Kai ingin membuat sesuatu yang spesial, Ia ingin membuat coklat yang Ia buat sendiri, bahkan Kai telah mengikuti kursus singkat cara membuat coklat yang enak yang sering kali diadakan saat menjelang hari valentine tiba.
Kai mendorong keranjang belanjaannya menuju kasir, sembari mengingat - ingat bahan apa saja yang Ia butuhkan, hari itu Kai ingin membuat coklat dengan rasa mint, meskipun rasa coklat mint bukanlah rasa yang umum namun coklat mint adalah rasa yang disukai oleh Kai dan pacarnya.
Seperti halnya menjelang hari valentine, dihari itu Kai dapat melihat banyak sekali pasangan - pasangan yang sedang berjalan - jalan, ataupun orang yang sedang membawa hadiah valentine untuk kekasihnya. Mayoritas pertokoan yang Kai lewati pun dihiasi oleh pita - pita berwarna merah dan pink, juga lambang hati berwarna merah.
Ada perasaan iri yang terlintas dibenak Kai, saat melihat sepasang kekasih yang berpegangan tangan, dengan bangganya mereka dapat memamerkan pasangannya itu pada orang banyak. Kai ingin seperti mereka juga, berpegangan tangan dengan kekasihnya, menelurusi jalanan dengan pemandangan saat ini yang terjadi hanya satu tahun sekali. Namun, Kai tidak bisa, karena kekasihnya adalah seorang idol. Kai sudah memantapkan hati saat Ia mendukung kekasihnya itu hingga debut, bahwa Ia tidak akan bisa berpacaran seperti orang - orang pada umumnya. Kai menggelengkan kepalanya, Ia ingin menghilangkan pikiran buruknya saat itu, Ia tidak ingin mengeluh atau bahkan menyesali keputusannya.
Kedua kaki Kai melangkah cepat, dengan kepala tertunduk berjalan menuju tempat tinggalnya.
Kai mengeluarkan barang - barang yang terdapat dikantong belanjaannya dan menyimpannya dikitchen counter, Ia membuka jaket yang Ia pakai dan menggantungkannya ditiang gantungan. Apartment yang Kai tinggali adalah sebuah one room apartment dengan dapur, ruang makan, kamar mandi dan juga kamar tidur dalam satu ruangan, namun cukup luas untuk Ia tinggali sendiri.
Kai memulai peralatan yang Ia butuhkan dan memulai mencairkan coklat blok yang Ia beli. Kai membuat lapisan pertama dari dark coklat yang yang telah Ia cairkan lalu Ia dinginkan, lapisan kedua Kai membuat white coklat yang telah diberi rasa mint dan diberi sedikit perwarna hijau kebiruan lalu lapisan terakhir Kai membuat milk coklat yang dicampur nougat, Kai membuat coklat itu dengan cetakan potongan kotak-kotak kecil, bulat dan juga bentuk hati. Kai mencicipi satu coklat itu, bibirnya dihiasi oleh senyuman saat merasakan rasa dari coklat yang Ia buat, Kai merasa puas.
Kai membungkus coklat yang Ia buat itu kedalam kotak serapi dan seindah mungkin dengan beberapa hiasan pita. Kedua matanya melirik pada ponsel miliknya yang bergetar tergeletak diatas meja. Kai mengambil ponsel itu dan melihat ada notifikasi pesan masuk pada layar ponselnya.
Maaf Kai, Aku tidak bisa datang ketempatmu hari ini. Beomgyu mengatakan padaku ada briefing untuk shoot lusa nanti.
Kai menghela nafas, jari - jarinya mengetik sebuah pesan.
"Apakah Kau bebas besok malam? Bisa datang ketempatku atau aku yang datang ketempatmu?"
Kai meletakkan ponsel itu lagi, ia tau bahwa kekasihnya itu tidak akan langsung membalas pesannya, Kai melanjutkan membungkus kotak berisi coklat buatannya itu.
Drtttt.. Drttttt
Satu tangan Kai menggapai dengan cepat ponsel yang tergeletak dimeja yang ada disampingnya itu, dengan hati was - was Kai membuka pesan masuk.
Aku akan datang ketempatmu besok malam.
Bibir Kai tersenyum, membaca pesan tersebut.
"Baiklah, Aku akan menunggumu, Hyung." Balas Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hueningkai ships ( Short Story )
Hayran KurguKumpulan cerita pendek dengan ship nya Kai.