Chapter 2 Permulaan, Tolong Jangan Berakhir Secepat Ini!!

4 0 0
                                    


Bulan begitu terang bersinar, diiringi seruan burung hantu yang mengisi kekosongan malam. Sungguh keadaan yang begitu puitis ... sungguh puitis, kalau saja mereka tak ikut mengerang menemani sang burung hantu!!

Dan yang kumaksud dengan mereka tentusaja itu adalah para mayat.

"Jadi!!! ..."

"GYA~!!"

Plak!!!

"Jangan berteriak bodoh!! Kau ingin mendatangkan mereka kesini, hah?"

Aduh, ... tiba-tiba menghentak kursi tempat duduk ku, dengan muncul tiba-tiba dari sampingku. Seharusnya jangan salahkan aku yang terkejut berteriak, kan!

Tapi, aku tak bisa protes apa-apa ...

Selain karena keadaan ku saat ini yang sedang terikat di kursi ini selama hampir lima jam!! Aku, yang mereka tinggalkan disini sendirian, masih tanpa pakaian dan hanya memakai celana keberuntunganku!!

..., sejujurnya aku pun tahu kalau aku salah telah berbicara tak sopan pada dua orang gadis yang telah menyelamatkanku ini, dan aku pun sudah menceritakan semua alasannya tanpa menutupi satu hal pun pada mereka ... dan juga aku sudah minta maaf, bukan!!

Tapi, perlakuan seperti ini ... !!!

Seketika pun gadis berambut pirang itu menarik pipiku.

"Ayoooo, jawaaaaaaab!!!"

"Auch, auch, auch, auch ... aku tak tahu!!

Kan sudah kukatakan, batu sihir ku satu-satunya sudah hilang entah kemana, bersama dengan baju ku dan beberapa peralatan yang kusimpan di dalamnya dikala keadaan genting!!!

Jadi, aku tak tahu lagi bagaimana bisa menghentikan kutukan undead ini!

Lagian, kemana saja kalian berdua selama lima jam ini?!"

"Geh ... dasar tak berguna!"

Pertanyaan ku tak dirisaukan, malahan gadis berambut merah ini malah mengejekku 'tak berguna'! ... meskipun memang benar sih keadaanku saat ini tak bisa melakukan apa-apa!

"Lagipula ini juga salah penduduk dunia ini yang tak percaya pada keajaiban sedikit pun, sehingga manna di udara pun tak mau terbentuk!!" balasku lagi.

Namun malahan setelah sang gadis berambut pirang tadi, sekarang sang gadis berambut merah lah yang menarik pipiku yang sebelahnya lagi.

"Berani sekali kau malah menyalahkan kami, hah?!!"

"Auch, auch, auch, auch ..."

"Dengar ya, dunia ini tak seperti dunia mu yang dipenuhi mahluk berterbangan di angkasa dan pertarungan luar biasa!! Dunia ini berjalan dengan suatu akal sehat yang tak berkaitan dengan keajaiban sama sekali!

Jadi, justru wajar orang-orang tak percaya akan hal-hal yang berbau ajaib!"

Begitu dekat wajah gadis berambut merah saat memarahiku. Begitu dekat hingga membuat ku sedikit berdegup, hanya sedikit.

Namun, ... kau pikir aku akan termakan kebohongan seperti itu!! Mereka tak tahu, kalau gadis pahlawan tak berguna itu, sudah banyak bercerita pada ku tentang dunia ini!!

Maka yang perlu kulakukan untuk mematahkan kebohongan gadis berambut merah ini, hanyalah!!!

"Bohong!! Bukankah ada alat bernama pesawat diatas awan, dan santet yang bisa membuat laki-laki mengandung, belum lagi bom atom yang bisa memusnahkan sebuah pulau!!!

Asal kalian berdua tahu, gadis pahlawan yang datang dari dunia ini sudah banyak bercerita padaku soal seluk-beluk duniamu ini!!"

Ku busungkan pun dadaku atas kemenangan argumenku ini, meskipun keadaan ku sekarang masihlah terikat.

Magnus Melawan KiamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang