"Karena itu, kau ... yang berasal dari dunia tempat para zombie ini berasal. Sebelum jangka waktu sembilan bulan, lakukanlah sesuatu dan selamatkanlah dunia ini, mengerti!"
.
.
.
Begitulah dia mengatakannya dengan mudah. Namun, memangnya aku yang sekarang sudah kehilangan seluruh kemampuan sihirku ini, apa yang mereka pikir aku bisa lakukan?
Terbangun pun aku pada pagi hari, masih tetap tanpa pakaian meskipun mereka memberiku selimut untuk menghangatkan diri, di atas kursi panjang yang mereka sebut sofa ini.
Sungguh aneh budaya di dunia ini, bukannya di tempat tidur namun di kursilah orang-orang di dunia ini tidur. Tak seperti yang dikatakan si gadis pahlawan ...
Dimana aku yang seorang laki-laki harus tidur di kursi pada lantai bawah dan mereka berdua kelihatannya tidur di kursi di lantai atas.
Apa kursi diatas lebih nyaman dari kursi yang ada dilantai bawah ini?
Sedikit menggigil pun aku saat diterpa angin pagi. Ingus yang sedikit meluber dari hidungku juga ... meskipun semalam mereka telah menawarkan baju padaku, namun bagaimana mungkin aku memakai baju yang mereka tawarkan itu, kan!!
Yangmana baju yang mereka tawarkan, tak seperti baju bermotif kotak dan kerah di leher, yang mereka gunakan. Melainkan baju berwarna pink dengan sebuah lubang di bagian tengah dada, dan bagian perut yang tak tertutup sampai ke bawah. Aku tidak berpikir baju seperti itu akan menyelamatkanku dari flu.
Juga celana panjang yang terlihat begitu mengikat paha dan betis yang seperti mereka pakai, bagaimana mereka bisa bergerak nyaman dengan celana seperti itu?
Oh iya, mereka akhirnya mengenalkan diri mereka. Yangmana gadis berambut pirang dengan ponytail di belakang kepalanya bernama Joesselyn, dan gadis berambut merah dengan kepang kesamping bahunya bernama Rita.
Muncul pun mereka turun dari tangga selagi menguap.
"Pagi, cowok culun!!"
"Yo, ... bisa tidur semalam? Tak dingin?"
"Tentu dingin, aku tak memakai baju, ingat!! Dan juga, namaku Magnus, bukan cowok culun!!"
"Salah mu, kan? Tak mau memakai baju yang kami tawarkan"
"Mana mungkin aku pakai baju itu!!"
"Eh?? Padahal imut loh, kalau kau mau"
"Mana mungkin aku mau!!"
Bisa-bisanya mereka bercanda dalam situasi seperti ini!
Namun, tak kusangka di dunia yang begitu kacau karena wabah undead ini, mereka masih dapat menikmati pagi dengan ceria.
Setidaknya hal itu bisa ku syukuri ...
Mereka berdua pun duduk di sofa lain yang berada di depanku, selagi masing-masing mereka memegang secangkir minuman hangat yang mereka nikmati perlahan.
Seteguk demi seteguk, tepat di depan wajahku.
Seakan minuman tersebut benar-benar nikmat, mereka meminumnya sambil berkata 'mmm...' setelah setiap akhir teguknya.
" ... anu, ... untuk ku mana?"
"Apanya yang 'mana'?"
Rita sedikit memiringkan wajahnya sembari tersenyum.
"M-maksudku itu, ... s-seperti yang kalian pegang, misalnya?"
"..., 'misalnya'?"
Seakan pura-pura kebingungan Joesselyn juga memiringkan wajahnya, namun senyum tipis di ujung bibirnya itu!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnus Melawan Kiamat
HumorMagnus sang Artificial Arch-Mage dari dunia fantasi, terpaksa harus mentransfer dirinya menuju dunia asal sang gadis pahlawan yang ia panggil ke dunia fantasi. Hal itu dikarenakan, saat sang raja iblis dapat mereka kalahkan, tepat sebelum kematian s...