Tertekan pun aku di dinding rumah kosong ini. Sembari salah satu kaki Syfteena sang elf, menekanku dengan kuat. Lalu, sebuah anak panah emas yang siap dia luncurkan pun, diarahkannya pada leherku. Kemudian berkata pun ia selagi menunjukan tatapan berapi-api.
"Kau dengar, Magnus?! ..."
"H-hah?"
"Kubilang, ... cepat kembalikan Elvis ku!!"
Bingung pun semua melihat adegan yang terjadi antara diriku dan sang gadis elf yang masih asing bagi mata orang-orang di sekitar kami ini.
Maka, biar ku berikan penjelasan sedikit tentang apa yang mungkin bisa kuperkirakan telah terjadi disini.
Pertama tentang sang gadis elf, ... Syfteena namanya. Yangmana, kemungkinan dari alasan dia bisa ada disini adalah ... karena malfungsi mantra transportasi ku, saat aku menabrak lipatan dimensi. Yangmana aku sendiri pun saat ini masih terkejut tentang bagaimana ia malah ikut terbawa juga dari dunia asal ku.
Lalu kembali pada pembahasan Syfteena. Dia adalah seorang putri dari pemimpin sekaligus tetua dari klan elf hutan Bylrr (baca: bil-ri). Yangmana dalam beberapa bulan ke depan, bilamana ia tak harus ikut terbawa ke dunia ini bersama dengan ku. Syfteena pasti akan segera dinobatkan sebagai penerus pemimpin dari klan elf hutan Bylrr.
Namun, menyangkut statusnya sebagai putri tetua, yangmana bila di kerajaan manusia dapat disamakan dengan status putri dari seorang raja. Sifat dari gadis elf bernama Syfteena ini, sungguh tak bisa di samakan dengan sifat-sifat anggun atau minimal memiliki feminisme khas, dari seorang yang berstatus putri.
Yangmana bila kita kaitkan dengan gaya hidup elf hutan yang erat dengan kebijaksanaan dan merupakan perawat alam, bahkan diantara kalangan para petualang dan pemburu di seluruh negeri, Syfteena bahkan memiliki julukan pemburu diantara para pemburu.
Bahkan dahulu aku pernah mendengar suatu kisah tentangnya. Yangmana pada saat ia remaja dahulu, disaat ia masih gemar kabur dari hutan klannya dan bergabung dalam grup petualang. Ada suatu waktu grup petualangnya menerima misi yang mengharuskan mereka untuk berhadapan dengan seekor Manticore raksasa, yang tinggi tubuhnya, hampir setinggi kaki gunung.
Namun di hadapan Syfteena yang saat itu masih remaja, Manticore itu pun dapat di taklukan. Yangmana Manticore itu, ditaklukan hanya dengan satu tembakan anak panah emas dari sang putri tetua elf hutan Bylrr tersebut.
Demikian pun akhirnya Syfteena terpilih sebagai representatif dari hutan elf timur, dan bergabung bersama aku dalam satu grup pembasmian sang raja iblis lich.
Menghela nafas pun aku, sembari ku usahakan untuk menenangkan Syfteena yang sudah siap melepas anak panahnya kapan saja.
"Syfteena, kumohon tenangkan dulu dirimu ..."
Namun usahaku kelihatannya tak dapat menenangkan emosinya sedikit pun. Yangmana, Syfteena yang masih dalam kondisi berapi-api tersebut, ia lepaskan tembakan anak panah emasnya tepat di samping wajahku, dan seraya pun membuat tembok di samping wajahku menjadi hancur berkeping-keping.
"Harusnya kau tahu Magnus, ... kalau aku benci dibuat mengulang kata-kataku berkali-kali!!"
Ah, ... ini gawat, kata-kata apapun yang bisa kukatakan, tak akan di dengar oleh Syfteena. Terlebih dalam kondisi yang masih belum kondusif seperti ini.
Sedangkan Joe dan Rita yang berada di sebelah kami, malahan...
"E-elf? ... Joe, apa aku sedang bermimpi?"
"Tidak, Rita, ... ini mungkin kenyataan. Mengingat menurut Magnus sendiri, bahwa dia datang dari dunia sihir dan pedang? Dan melihat Magnus dan gaya bajunya juga peralatan sihirnya mirip abad pertengahan, jadi bisa disimpulkan ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnus Melawan Kiamat
HumorMagnus sang Artificial Arch-Mage dari dunia fantasi, terpaksa harus mentransfer dirinya menuju dunia asal sang gadis pahlawan yang ia panggil ke dunia fantasi. Hal itu dikarenakan, saat sang raja iblis dapat mereka kalahkan, tepat sebelum kematian s...