Berhembus pun angin sepoi-sepoi meniup semak belukar kering, yang akhirnya semak belukar itu menggelinding di antara dua pandangan tajam yang saling menunjukan aura kuat, satu sama lain.
Sedangkan aku sendiri, dengan sebuah senapan yang terancung menuju arahku, yang sebenarnya tak melakukan apapun selain hanya diam berdiri di belakang dua gadis muda ini, malahan akulah yang dijadikan sasaran oleh pria berpakaian hijau coklat tersebut.
"Dia, ... memiliki kaitan dengan bencana mayat di dunia ini, bukan?
Bagaimana? ... apa kata-kataku benar?"
"Kembalilah kau ke pangkalan mu, Obliterator!!"
"Jadi, benar!! ... ah, baguslah ... setidaknya aku juga memiliki bahan yang bisa ku laporkan ke pusat, mengingat senjata ini tak mungkin kugunakan lagi untuk melawan legenda hidup seperti kalian.
...
Baiklah, kalau begitu aku akan undur diri kali ini, dan sebagai saran ... lebih baik kalian berdua serahkan pria itu dengan baik-baik pada pada kami, EM-COP. Karena cepat atau lambat, markas pusat pasti akan segera menginginkan ia ..."
Diputarnya pun kendaraan beroda dua tersebut, sembari kemudian melajulah pria tersebut dengan kencang meninggalkan kami.
.
.
.
Sepeninggalan pria berkendaraan dua roda tersebut, menghela nafas pun Rita dan Joe kembali padaku.
"Huft~, ... bagaimana ini, Joe? ... Begitu mereka mendengar kabar ini, mereka pasti akan segera mengirimkan pasukan"
"Ya, ... lingkaran cahaya saat dia datang pun, juga tak mungkin untuk dapat kita sembunyikan, bukan?"
Keduanya pun terpaku menatap padaku, tanpa berkata apa-apa lagi, selain hanya memperlihatkan postur melipat lengan.
... apa yang mereka inginkan dari ku?
" ... apa!? Bukankah sudah kubilang aku butuh waktu untuk mencari akal!"
Mendengus pun keduanya, menundukan kepala.
"Huft!! ... ya, kami tahu ..."
"Kalau begitu sudah diputuskan!"
"Eh?? Apanya yang diputuskan? ... Hei, kalian memutuskan apa tanpa persetujuanku!"
Namun keduanya tak lagi menggubrisku, melainkan Rita bergegas megambil kapaknya dan Joe malah berjalan pulang sembari menggeret Joni yang masih menggigil ketakutan.
Apa maksudnya???
"Magnus ..., mau sampai kapan kau melamun?"
Rita pun memanggil setelah mengambil kapaknya, dan kami pun pergi selagi aku lihat teman-teman dari kelompok Joni hanya bisa terpaku tercangah melihat kami pergi.
...
"Sebentar, bisakah setidaknya kalian ceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi disini?"
"Kita akan pergi dari desa ini, kita akan melakukan perjalanan" sahut Rita tanpa menoleh.
"Perjalanan? ... maksudmu, kalian mau meninggalkan rumah kalian? Kalian serius?"
"Apa boleh buat, ... kalau kita tidak pergi dari sini, mereka yang akan mendatangi tempat ini dan menghujaninya dengan peluru sampai mereka mendapatkanmu"
"M-mereka? ... apa maksudmu, orang-orang yang sama dengan orang yang mengendarai benda yang bisa bergerak tanpa di tarik kuda itu!"
"Sepeda motor, ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnus Melawan Kiamat
HumorMagnus sang Artificial Arch-Mage dari dunia fantasi, terpaksa harus mentransfer dirinya menuju dunia asal sang gadis pahlawan yang ia panggil ke dunia fantasi. Hal itu dikarenakan, saat sang raja iblis dapat mereka kalahkan, tepat sebelum kematian s...