Happy reading~
"Ninuninuninu" gumam Junkyu sambil memainkan ranting, ia menggambar abstrak pada tanah.
Ketiganya sekarang berada di bawah pohon, dengan senter yang di gantung Yoshi di dahan pohon. Beralaskan daun yang tadi di bawa Jihoon, ketiga pemuda itu beristirahat disana.
"Sial bukanya bahagia malah jadi gembel" gerutu Jihoon, ia sangat kesal dia kan ingin liburan buat melepas penat eh dia malah lontang - lantung di tengah hutan.
"Gue laper huhu" ujar Junkyu mengadahkan tangannya berharap ada makanan yang bisa ia dapatkan, untuk mengganjal perut nya.
Yoshi dengan mata tajam nya, melihat siluet seseorang yang tengah mengintip di balik pohon. Dengan sigap, ia berlari dan menangkap seseorang tersebut namun sayang nya ia kalah cepat. Yoshi menunduk, ada sebuah tas yang tergeletak di tanah ia mengambil nya dan kembali ke tempat semula.
"Nih, kayaknya sengaja buat kita" gumam Yoshi, yang bisa di dengar oleh Jihoon dan Junkyu.
Yoshi mengacak - acak tas tersebut yang kurang lebih isinya adalah kotak obat dan beberapa makanan.
"Ya Tuhan, makasih makasih" gumam Junkyu terhura saat melihat makanan di tangannya.
"Kita harus irit, jadi segitu aja" Junkyu awalnya ingin protes, tapi mengingat mereka masih di tengah hutan pemuda itu hanya diam sembari memakan roti tersebut.
"Huhu saking laper nya, ni roti jadi kerasa berharga banget" gumam Junkyu menangis terhura.
"Lebay lo ah" sahut Jihoon terlalu jengah dengan drama yang di buat Junkyu.
Hmm sebenarnya mereka sadar gak sih? Kalau ada yang mencurigakan, kalian sadar gak hmm?
"Chan"
"hmm"
"Echan"
"Hm?"
"Haechan"
"Hmmm"
"Ha-
Plak.
"Kalau mau ngomong cepetan, gue emosian orangnya" Han merengut ia mengusap pipi nya yang di tampar Haechan. Sedangkan si empu kembali memakan roti di tangannya. Yah mereka juga dapat tas tersebut kata Hyunjin mah mayan lah comot aja nambah - nambah stok yang di bawa sama Han.
"Gue capek" gumam Han membuat Haechan menoleh. Pemuda itu juga tidak tega melihat raut wajah kelelahan Han. Tapi pemuda itu bisa apa? Jadi jodoh ku jiakhh.g
Hyunjin yang tadi pamit kembali datang dengan tikar di tangannya, mengundang tatapan bingung dari kedua temannya "Tadi gue ambil tikar dari mobil kita tadi" jawab Hyunjin membuat kedua pemuda itu mengangguk.
"Loh, tapi kan mobil kita ada di pintu masuk" Hyunjin menggeleng ia menunjuk mobil yang tertutupi oleh semak - semak.
"Tuh nyasar, mayan nih tadi ada tikar sama baju buat ganti" Haechan mengangguk, ia membantu Hyunjin untuk menggelar karpet tersebut. Tipis sih setidaknya mereka tidak goleran di atas tanah.
Hyunjin dengan seribu imajinasi nya, membuat penutup dari tikar dan daun yang ia dapatkan.
"Kok kita kek gembel, gini?" celetuk Haechan.
Hyunjin meringis, memandangi penampilan mereka yang sudah pantas di sebut dengan gembel jalanan.
"Dah lah Chan, terima nasib" Haechan merengut, ia mengambil tas berisi baju tersebut yang ternyata baju milik Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] The Island || 00L ✔
Mystery / Thriller❝Welcome to the island, of a thousand curses❞ Book 2 dari 'Spirit bell'