02

289 82 4
                                    

Happy reading~

"Terus kita harus gimana, dong??" sahut Han yang tidak betah dengan situasi yang terjadi. Lagipula siapa yang betah dengan kondisi seperti, itu?

"Dia bilang, kita yang harus cari dia. Mau gak mau kita jalanin rintangannya, dan harapan kita buat keluar dengan selamat kayaknya kecil" ujar Sanha berbisik di akhir kalimat.

"Sial, mobil nya mogok" umpat Junkyu merasa kesal karena mobilnya mendadak berhenti, ia yakin jika ini ulah penghuni hutan tersebut.

"Yaudah kita jalan, aja" sahut Soobin, kemudian melepas sabuk nya dan keluar diikuti yang lain.

Hyunjin menganga melihat hutan tersebut, pepohonan yang tadinya rindang kini kering dan tidak terawat, langit yang tadinya masih cerah menggelap seakan menandakan bahaya.

Jinyoung menelisik setiap sudut hutan tersebut, dia merasa ada seseorang ah lebih tepatnya mahkluk yang mengintai mereka.

Suara geraman terdengar tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Sanha menunduk, meletakan ujung jari nya di tanah yang lembab sambil memejamkan matanya.

"LARI WOEY, LARI!!" Teriak Sanha panik, kemudian menunjuk ke arah kanan dengan dagu nya mengkode mereka untuk berlari ke arah sana.

"HAH, KENAPA HEH KENAPA?!" sahut Hyunjin berteriak, tapi kaki nya terus melangkah lebar - lebar.

"JANGAN BERISIK WEH, BEGO AH" jawab Sanha ngegas.

"HEH SITU JUGA YA!! KOK GUE DOANG YANG DI SALAHIN!! SALAH MULU PANGERAN" Dari belakang Han menimpuk kepala Hyunjin karena terlampau geram dengan pemuda berambut panjang itu.

"LO KALAU GAK MAU DIEM, GUE UMPANIN KE SERIGALA ITU!!" reflek Hyunjin menoleh dan memelankan langkah nya, dibelakang sana terlihat sekumpulan serigala dengan tatapan lapar geraman dari hewan buas itu menandakan mereka sangat buas, dan tidak kenal ampun.

"EMAK HYUNJEN MINTA MAAP SERING GONDOL NASTAR, YANG HARUSNYA DI JUALIN" Sempet - sempet nya ini anak pengen Soobin tendang aja.

"HYUNJEN SEKALI LAGI, BENERAN GUE LEMPAR KE SANA YA!!" Hyunjin merengut kesal, dia kan cuman mau menyampaikan pesan terakhir kalau dia beneran mati. Biar keliatan estetik gitu.

"MAAP KALAU GUE BANYAK SALAH YAK!! JANGAN DENDAM NTAR GUE MASUK NERAKA!!" ini lagi si Haechan, ikut - ikutan Soobin kan tambah emosi.

"UDAH DIEM, GUE LEMPAR BENERAN NIH!!" barulah mereka diam, dan melanjutkan acara berlari nya berusaha mengindari terkaman serigala lapar di belakang mereka yang sepertinya tidak kenal lelah mengejar mereka.

Haechan meringis saat betapa beringas nya serigala itu mengejar mereka, mau nangis aja Haechan rasanya.

"ADA JURANG HEH!!" Junkyu selaku orang yang paling depan berhenti dari larinya membuat mereka semua ikut berhenti.

"Woey kita kan ada iblis, apa gunanya heh!" Iya juga ya kok mereka gak kepikiran.

Yoshi yang di sebut menggaruk kepala nya yang tidak gatal, ia lupa dengan status nya sekarang serius. Pemuda itu seakan lupa dengan semuanya saat melihat betapa buas nya serigala yang mengejar mereka.

"HEH MALAH BENGONG" Yoshi terkesiap, ia memalingkan wajah nya ke belakang dan jaraknya tidak terlalu jauh dengan serigala yang kini mengejar mereka.

"Kalian denger semua, gue bakal bawa kalian nyebrang, abis itu kalian lari pergi dari sini!!" mereka semua mengangguk serempak dengan perasaan tak karuan karena serigala itu berjalan ke arah mereka tak jauh lagi.

Yoshi berubah dengan sayap hitam nya, ia menggerakan tangannya dan sebuah kayu yang cukup lebar dan panjang bergerak ke arahnya. Yoshi mengarahkan kayu itu di tengah jurang untuk mereka gunakan menybrang nanti.

"KALIAN NYEBRANG, TERUS LARI YANG CEPET!!" mereka semua mengangguk dan segera menyebrang begitu juga dengan Yoshi, sebenarnya pemuda itu di tarik Jihoon untuk segera berlari.

Kini tersisa Junkyu yang masih berasa di ujung jurang, gimana ya kayu itu agak retak mungkin karena mereka yang terlalu tergesa - gesa. Serius Junkyu mau nangis aja pas serigala nya udah sampe di jurang.

Ggggrrrrrrr

Serigala itu mengeram, satu serigala yang berada paling depan berjalan ke arah Junkyu dengan pelan. Sedangkan yang lain menunggu di belakang Junkyu yakin itu pemimpin nya!

"HUWAA, EMAKK JUNKYU MAU TOBAT, MAK!!" karena sudah kepepet akhirnya Junkyu melompat dan menendang kayu tersebut hingga terjatuh ke jurang.

Huft, syukurlah dia sempat selamat..

Tapi kaki nya jadi sakit, duh mana semua udah pergi lagi kan Junkyu gak laik!

"Eh kyu lo gak apa - apa, kan?" ujar Jihoon yang kembali datang, pemuda itu mendengar teriakan Junkyu karena belum berlari jauh, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri Junkyu dengan Yoshi di belakang nya.

"Kaki gue sakit, nih" jawab Junkyu setengah merengek. Untung Jihoon sabar.

"Yuk gue bantu" Junkyu hanya mengangguk, sedangkan Jihoon merangkul Junkyu untung Jihoon itu kuat kalau gak udah Jihoon lempar aja si Junkyu.





























Karena mereka semua sibuk berlari, sampai mereka tidak menyadari kalau mereka terpisah dengan sendirinya. Kini Jinyoung, bersama Soobin dan Sanha. Dari tadi sih Jinyoung hanya diam karena dia bukan type orang yang banyak bicara tapi dua orang di depannya ini malah sibuk berdebat, membuat Jinyoung pusing.

"Lo sih pake tidur!"

"Ya terus kenapa sarupudin!"

"Ya kalau gue sarupudin lo, budi gitu?"

"Ngomel mulu, gue lempar juga nih!!"

"Heh, kalau lo gk molor, pasti kita gak akan dalam bahaya"

"Sekate - kate lo, ini takdir woey udah takdir ya kali kita nentang" Hmm benar sih semua udah takdir tapi namanya juga lagi emosi.

"Ngeles aja, lo" Soobin mengulum lidah nya, ia merasa amat kesal dengan saudara kembar nya yang gak ada ahklak ingin sekali ia mengorbankan Sanha pada sekumpulan serigala tadi.

"Eh si Junkyu, gimana ya?" celetuk Jinyoung membuka pembicaraan.

"Kaga tahu, ya kalau mati ya udah takdir"

"Takdir mulu lo, sini gue piting lo! "

"Heh enak aja, lo duluan yang bakal gue piting"

"Yeu, kita buktiin aja! "

Serius kepala Jinyoung mau pecah, ini dua bongsor gak mau gitu anteng bikin Jinyoung emosi aja. Debat mulu kan Jinyoung ikutan emosi.

"Udah deh, malah ribut ini di tengah hutan, loh" Bukanya anteng dua kembar itu malah semakin menjadi - jadi.

"Lo sih, denger tuh"

"Ya lo denger juga, kuping lo kan budek"

"Heh, mau gue jadiin samsak, hah? "

"Ya kali, ngadi - ngadi, lagian lo kan yang ngajak ribut duluan! "

"Ya udah tahu, ngapain lo ladenin"

"Bodo ah, pusing pala pangeran!"

"Heleh kaca aja bakalan retak liat penampakan lo yang sekarang"

"Ngaca heh ngaca, situ juga buriq ya"

Memang sih penampilan mereka seperti gembel, baju kotor karena tanah, rambut acak - acakan lepek, kusut dah lah Sanha gak laik! Bahkan sendal Sanha aja sempet lepas untung dia bisa sihir.

"Udah deh, intinya kalian sama - sama buriq" Dua kembar itu menghentikan jalannya, membuat Jinyoung ikut berhenti.

"DIEM" oke Jinyoung akan diam mulai saat ini.

Sedangkan kembaran itu kembali berdebat tentang banyak hal, Jinyoung heran itu mulur atau cabe nyerocos mulu.

Mereka terlalu larut dalam kegiatannya, sampai - sampai tidak menyadari ada sesuatu yang sedari tadi memperhatikan mereka.

[2] The Island || 00L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang