Nih aku Up biar kalian seneng, mumpung besok sekolah jadi aku ngetik malemnya. Ini mau tamat ya, Dikit lagi serius dikit lagi abis itu ganti book.Rencananya aku mau bikin satu book itu paling sekitar 10 - 20 eps an aja, karena aku takut kalian bosen.
"Kaki lo beneran gak apa - apa, kan?" tanya Jinyoung khawatir tadi Hyunjin kepleset dan berakhir jatuh, untung tidak sampai terseret di dasar pulau.
"Iya, cuman nyeri dikit" Jinyoung mengangguk pelan, pemuda itu kemudian meluruskan kaki Hyunjin sedikit memijit nya karena kaki Hyunjin sekarang sedikit bengkak dan membiru.
"Aw.. Pelan - pelan, elah" Jinyoung mendengus kasar , ia kembali memijit kaki Hyunjin dengan sangat pelan sesekali ia membasuh nya dengan air dingin.
Harusnya sih air hangat, tapi tidak ada air hangat disini.
"Setelah ini kita harus, gimana?" celetuk Haechan, serius dia sangat lelah saat ini apalagi ia jarang makan.
"Kalian liat itu, ada tanda panah di atas pohon samping jembatan itu. Berarti kata Soobin bener kalau jalan keluarnya ada disini, bukan di arah selatan" jawab Sanha, pemuda itu menunjuk sebuah tanda berbentuk panah yang menunjuk arah sebaliknya jembatan tersebut.
Paham gak sie?
"Mending lanjut besok deh, kayaknya kita harus istirahat dulu. Demam nya Junkyu juga makin tinggi" Iya sedari tadi Junkyu meringkuk kedinginan di samping pohon dengan bersandar pada Jihoon.
"Itu tuh ada rumah di, sana" tunjuk Haechan, pemuda itu lantas membantu Jinyoung memapah Hyunjin.
"Ini udah gak ada yang ketinggalan, kan?" tanya Han memastikan setelah ia mengangkut semua barang yang mereka bawa.
"Enggak kayaknya, ini tas terakhir"
Han mengangguk, pemuda itu kemudian mengikuti Yoshi yang berjalan lebih dulu mengikuti yang lain.
"Kalian yakin mau jalan sekarang?" tanya Soobin memastikan melihat keadaan teman - temannya yang jauh dari kata baik.
"Hmm, makin lama disini, bukanya kita makin gak baik - baik aja?" Soobin terdiam dalam hati ia mengiyakan ucapan Hyunjin.
Duh gimana ya, jujur energi nya juga semakin terkuras seperti benar kata orang kalau pulau ini emang memiliki energi yang sangat besar.
Seperti nya energi buruk dari setiap orang yang meninggalkan dendam disini terlalu kuat, rasa kecewa, sakit hati, dan dendam berlebihan yang mereka rasakan menjadi satu dan menciptakan energi buruk yang tidak akan hilang dengan mudah.
Karena semua sudah menetap dan membekas di pulau itu, pulau dengan seribu kutukan yang tidak semudah itu untuk di lalui.
Menyangkal jika pulau itu hanya pulau biasa? Maka Soobin akan mengatakan orang itu adalah orang yang paling bodoh, ingat semua yang belum tentu benar bukan berarti kita bisa bersikap santai, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita esok, nanti, atau detik ini juga, lantas kenapa kalian menyimpulkan semuanya hanya dengan satu sudut pandang saja?
"Gue sih sebenernya mau nyemangatin lo, tapi gue takut nanti malah jadi harapan yang berlebihan buat kita yang malah jatuhnya cuman kekecewaa. Untuk sekarang gue gak mau berharap lebih gue cuman mau kita bisa lewatin ini, entah kita bakal keluar gak lengkap atau apa tapi itu semua udah takdir kan? Jadi gue pikir gak perlu ada yang di sesali, dan jangan berharap terlalu tinggi.. "
Soobin tersenyum tipis, ia menepuk pundak Hyunjin pelan "Gue tahu maksut lo, dan gue tahu hal itu akan terjadi kan? Moga adik - adik kita gak terlalu menyesal nantinya saat tahu yang sebenarnya.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] The Island || 00L ✔
Mystery / Thriller❝Welcome to the island, of a thousand curses❞ Book 2 dari 'Spirit bell'