05

241 83 11
                                    


Aku mau tanya, kalian ada curiga gt gak?
Baca note aku di bawah!

Happy reading~

"Huft, kenapa hidup gue rumit banget, sih?" gumam Soobin menatap langit - langit rumah yang terbuat dari kayu. Mereka bertiga sih cukup beruntung ya, bisa bermalam di sebuah rumah meskipun kecil, apa kabar yang lain?

"Udah jadi beban keluarga, eh beban sendiri aja bagi - bagi ke temen" lanjut Sanha, yang sama galau nya dengan Soobin.

Beda dengan Jinyoung yang sudah tidur pulas, pemuda itu butuh mengistirahat kan otak nya yang terasa ingin terbakar, mendengar penjelasan dari Felix,  pemuda yang baru bertemu dengannya.

"plis deh ah, emang siapa sih yang ngutuk kita? Dikira jambu klutuk, apa?" gerutu Soobin, mencak - mencak.

"Punya sihir gak guna, dah lah mau pensiun jadi human" ujar Sanha yang sama kesalnya.

Mereka kembar, sering berdebat namun sering satu pikiran. Hmm sayangnya dua - dua nya tsundere.

"Eh, menurut lo siapa ya yang ngutuk, kita?" Sanha mengetuk jari nya di dagu, membuat pose berfikir padahal sebenarnya isi otak nya cuman menyumpah serapahi orang di balik ini semua. Duh San, jangan gt kan gue yang bikin ini cerita ( TДT).

Oke back to topic

"Kalau Jeno sama Chenle gak mungkin, deh. Tapi siapa?" gumam Sanha, pemuda itu mendongak dengan tatapan kosong tanda bahwa ia sudah menyerah. Namun sesuatu terlintas di pikirannya, membuat pemuda itu terkejut.

"Felix bilang, kutukan ini gak akan hilang kecuali kita sendiri yang patahin kutukannya. Dan kutukan akan terus merambat sampai kutukan itu sendiri berhenti, gue takutnya semua ini berakhir saat hidup kita juga udah berakhir" reflek Soobin menampar kembarannya. Enak aja dia masih mau menikmati masa muda nya, kok!

"Jangan gitu heh, omongan itu doa"

"Oh gitu, kok gue ngomong gue jodoh nya irene red velvet, kok gak kejadian - kejadian?" Soobin mengulum lidah nya, jika di rumah mungkin ia sudah menggantungkan Sanha di loteng rumah mereka.

"Lu tuh ngebacot mulu, gue sumpelin juga, nih" Sanha merengut, pemuda itu kembali merebahkan dirinya. Dia kan cuman nanya kok kena omel, sih!

Hening.

Kedua anak kembar itu menjadi diam, namun saling bertatapan seakan berbicara lewat tatapan.

Sanha mengangguk kecil, sedangkan Soobin menajamkan mata nya.

'Dia datang' batin keduanya saling bertatapan.

Dia siapa ya hmm? Mau tahu? Hmmm ada deh hahaha.






















































































"Lo gak tidur Yos?" tanya Jihoon pada Yoshi yang hanya diam bersandar di tembok kayu, ya mereka tadi menemukan sebuah saung di dekat pohon, jadi mereka memilih beristirahat disana.

Junkyu, pemuda itu sudah terlelap karena capek menggerutu.

"Gak deh, gak bisa tidur. Lo aja sana, gue jagain" Jihoon menggeleng ia ikut duduk di samping Yoshi, dan mengayunkan kaki nya sambil menatap lurus ke depan.

"Lo pernah nyangka gak sih, hidup lo jadi kaya gini?" Yoshi tersenyum kecil, pemuda itu mendongak menatap langit yang gelap. Entahlah pemuda itu sangat suka melihat langit malam.

[2] The Island || 00L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang