Transmigrasi?

17.1K 2.1K 77
                                    

Lev kayak rentenir, mintain kalian vote Mulu yak😂gak papa yang penting Lev seneng didukung kalian xixixi
Revisi

°°°

Seorang gadis yang tertidur diatas brankar kini mengerjapkan matanya karena silau matahari dari jendela yang berada tepat disamping.

Teringat sesuatu, gadis itu langsung terduduk lalu menutup matanya saat pusing menyerang saraf-saraf otak kecilnya. Setelah itu dia baru membuka matanya yang terpejam dan menyadari bahwa diruangan ini semuanya didominasi warna putih.

"Ssshh gue ada dimana coba? Rumah sakit?" Monolognya sendiri sambil memegangi kepalanya yang terasa cenat-cenut. Gadis itu dibuat terkejut kala sebuah tangan berkulit putih mulus terpampang di hadapannya. Eh tangan siapa ini? Pikirnya.

"Tangannya mulus banget anjir." Monolognya lalu mengelus tangan itu tapi malah dia yang merasa merinding.

"Goblok banget, ini tangan gue anjer." Lanjutnya sebal.

"Eh tangan gue? Sejak kapan gue putih gini? Apa si Via ngelulurin gue pas pingsan gara-gara keselek tadi?" Tanya gadis itu yang tak lain adalah Alegra.

"Ekhem." Suara deheman yang terdengar keras itu membuat Alegra menoleh. Alegra mengerjab, lalu membelalakkan matanya kaget sekaligus panik saat melihat ada orang selain dirinya diruangan ini. Dan sialnya itu cogan! Oh astaga jelmaan malaikat dari mana ini.

"Udah baikan?" Tanya laki-laki itu kepada Alegra karena diruangan ini hanya ada mereka berdua.

"Belum ganteng, masih sakit Disini." Jawab Alegra sambil memegangi dadanya. Alegra kalo liat cogan, bawaannya caper mulu, tapi kalo cogannya banyak, panik sendiri.

Satu alisnya terangkat, menatapnya serius yang membuat paras laki-laki itu berlipat-lipat lebih tampan. Bener kata Vivian surga itu ada bidadari cowoknya. Eh tapi ini bukan congos kan? Ini Real Cogan kan? Batinnya bertanya-tanya.

"Bentar gue panggilan dokter." Saat laki-laki itu akan keluar, Alegra segera menahan nya. Etdah, dikerjain malah dianggap serius nih Cogan. Batinnya lagi.

"Enggak Njing! Gue cuma bercanda elah." Ucap

Yahh hancur sudah kesannya yang ingin menjadi gadis kalem, eh bar-bar nya keluar gak tahu tempat. Dasar.

"Oh, udah berani panggil lo-gue?" Tanya Laki-laki itu yang entah kenapa jadi suram kayak gini auranya. Aduh berasa ada hawa-hawa negatipnya gak sih?

"Eh anu gue kan gak kenal Lo, ja-jadi bebas dong panggil lo-gue!" Oke, ini Alegra lagi mode sok berani padahal ketar-ketir. Auranya itu loh cuy, seperti anda menjadi Biasalah! Eh malah ngetoktok.

"Gak kenal?" Suara dingin itu mengalihkan perhatiannya dari perangnya bersama Mbak batin. Oke somplak.

Alegra langsung merinding benar-benar merinding, ini sih parah sampai mukanya mengeras gitu ini Alegra ada salah apasih?!

Aduh cantik takut ganteng! Ia mengkerut di diselimut, takut elah. Liat aja mukanya kek mau bacok orang gituuu.

"I-itu..." Aduh jadi gugup sendiri.

"Itu apa Herra?" Tanya Laki-laki itu dingin. Gak asik nih, dingin-dingin gan—eh apa tadi? Herra? What the f**k, woy dia ini Alegra! bukan Herra. Seenak udelnya aja Lo ganti-ganti nama orang cantik! Lagian juga disepanjang nama Alegra tidak ada sama sekali sepenggal nama kata Herra.

"Eh Herra?" Tanya Alegra.

"Lo manggil gue Herra? Herra siapa anjir? Nama gue Alegra woy." Seru Alegra membenarkan.

Wajah laki-laki itu mengeras dengan mata menajam seperti seekor elang yang sedang mengintai mangsanya. Laki-laki itu berjalan mendekat kearah nya tapi sebelum itu sebuah ingatan asing datang membuat Alegra pingsan seketika.

Sean Gelael Kingston, cowok blasteran Indo-jerman itu menatap seorang gadis yang sejak satu jam tadi pingsan tiba-tiba. Gadis yang bernama Herra Fiona Geraldine, yang notabennya adalah kekasihnya, bukan Herra hanya sekedar mainan untuk Sean.

Sean sudah menunggu Herra dirumah sakit dari pulang sekolah karena tak sengaja tertabrak mobil saat tak sengaja memergokinya sedang berpelukan dengan Syafa, adik kelas yang tadi hampir jatuh karena jegalan Dafa, sahabatnya. lalu karena jatuh kearahnya mau tak mau Ia terpaksa menolong.

Tapi saat itu kebetulan Herra, Stefanie serta Amara dan Difa berjalan kearahnya. Membuat Herra salah paham dan menyakiti Syafa dengan menjambak rambut gadis itu, Ia tentu tak terima. Bukan karna membela siapapun, Ia hanya tak suka melihat Herra kasar kepada orang lain. Jadi Ia mendorong Herra pelan dan gadis itu jatuh karena terinjak tali sepatunya sendiri. Tidak itu saja, Ia juga tak sengaja membentak Herra membuat gadis itu pergi, berlari keluar sekolah. Ia juga tak mengejar, karena toh, Herra hanya bahan taruhan. Dia tak menyukai gadis kasar seperti itu.

Hingga Herra tertabrak, karena dia didakwa oleh teman-teman gadis itu sebagai alasan Herra ditabrak. jadi dia menunggu gadis itu sampai siuman lalu seperti biasa saat terbangun nanti gadis itu akan terbawa perasaan sendiri dan mengajaknya berbicara hingga berbusa yang sama sekali tidak dia tanggapi.

Empat jam Alegra pingsan, beberapa menit kemudian Alegra sadar dan segera Sean menyodorkan minum untuknya. Setelah itu Sean juga membantu Alegra untuk duduk, tapi ada yang aneh. Tak ada lagi ucapan-ucapan gadis didepannya yang membuatnya kesal, padahal Sean sudah berbaik hati membantunya, namun Alegra hanya duduk dengan pandangan ke depan. Jika dilihat lebih jelas lagi, pandangan itu kosong.
A

legra sedang menerima takdir bahwa dia masuk ke dalam novel abal-abal buatan Vivian. Tidak salah lagi, ingatan asing yang merasuk ke dalam kepalanya sampai dia tidak sadarkan diri tadi adalah milik Herra Fiona Geraldine, tokoh figuran dalam cerita.


Oh, ingin rasanya Alegra pingsan lagi saat ini juga. Jika dia ingat ada orang asing selain dirinya dikamar ini. Lamat-lamat Alegra menatap kearah Sean dengan intens, tentu hal yang dilakukan membuat laki-laki itu risih dengan tatapannya.

"Kenapa liatin gue?" Tanya Sean dengan alis terangkat sebelah.

Sean Gelael Kingston, Alegra ingat. Dia adalah tokoh laki-laki paling menyebalkan setelah tokoh utama pria dalam cerita 'My Posesive Boyfriend' dan Alstair Alfian Rizal, sang tokoh utama pria itu.

Ganteng sih, tapi Alegra gak mau ambil resiko, selain susah memulai, Herra juga berpikir bahwa cowok ganteng gak hanya Alstair dan Sean!

Alegra bergidik ngeri kala lagi-lagi ia teringat beberapa penggal cerita tentang Sean yang menyewa seseorang untuk merusak masa depan Herra karena mendorong Ana yang hampir menabrak Amara dari belakang dengan tidak sengaja saat Alstair mengajari bocah begal itu mengendarai motor. Namun karena dia sudah membaca keseluruhan novel My Posesive Boyfriend, buatan Vivian, Alegra jadi merasa memiliki pegangan di dunia ini.

(Oke sekarang Alegra kita panggil Herra👍)

"Sean?" Lama hening kini Herra mencoba memanggil Sean duduk disamping brankar nya dan sedang sibuk dengan ponsel ditangannya.

"Hm?" Jawab Laki-laki itu dengan deheman singkat tanpa menoleh padanya. Oke gak masalah, Herra juga gak pengen ditatap oleh si penyebab tokoh Herra hancur dimasa depan.

"Gue mau putus!" Seru Herra tegas tanpa keraguan sedikitpun.

Seketika Sean mendongak menatap Herra tajam, sedangkan yang ditatap langsung mengkerut kedalam selimut.

°°°

Jangan lupa tinggalkan jejak guys
Alias Vote hehe⭐

Komen ya kalo mau next soalnya Lev kadang lupa saking asiknya baca cerita hehe

Figuran UwuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang