Dijemput Sean

4.7K 642 104
                                    

Hai guys, lev udah up.
Tandai woy kalo ada typo nya

...

Altair menatap Herra lamat.
"Lo berubah." Ucap nya tiba-tiba.

Herra yang sedang memunguti snacks langsung menegang.
Apa perubahan gue terlalu ketara? Bukannya Herra sifatnya gak terlalu beda sama gue.

"Berubah gimana? Lo kira gue Ultraman?" Tanya Herra asal, gadis itu menoleh kearah Altair yang sedang bersandar di pohon.

"Si anjir bukannya bantuin malah enak-enak berdiri. Woy iblis bantuin kek, inget ya tadi gue bantuin Lo!" Seru Herra kesal.

Melihat Altair yang nampak tak peduli, Herra kembali sibuk mengumpulkan bungkusan cemilannya.

"Udah kotor, ayo gue ganti." Ucap Altair mengajak Herra kembali ke supermarket.

Namun Herra menggeleng.
"Gak, ini makanannya masih bungkusan jadi gak kotor. Mubazir kalo dibuang." Jawab Herra tanpa menoleh, saat akan mengambil makanan yang jatuh agak jauh.

Sebuah tangan sudah mengambilnya duluan.
"Gue bantuin." Ucap Altair, dan langsung membantu Herra mengumpulkan bungkusan cemilan dan langsung memberikannya kepada Herra.

Hanya butuh beberapa menit, satu plastik besar sudah penuh cemilan milik Herra namun karena plastik besar satunya rusak, jadi dengan terpaksa Altair mengorbankan jaketnya untuk wadah cemilan Herra yang masih tersisa.

"Gue gak bakal ngucapin makasih karena ini balas budi!" Ucap Herra ngegas.

Altair meliriknya singkat.
"Gue gak berharap." Jawab Altair tak peduli.

Perjalan menuju rumah Herra hanya terisi keheningan. Baik Herra sendiri dan Altair sama-sama menatap ke depan.

Tapi suara Altair memecah keheningan yang tercipta.

"Gue penasaran, hubungan kalian berdua." Ucap Altair singkat.

Herra menoleh.
"Maksudnya gue sama Sean?" Tanya Herra yang diangguki Altair.

"Biasa-biasa aja." Jawab Herra seadanya.

Altair ikut menoleh, menatap Herra dengan senyum miring.
"Biasa aja? Tapi kayaknya dia marah liat Lo jalan sama gue." Ucapan Altair langsung saja membuat Herra menatap ke depan.

Benar saja, didepan sana Sean berdiri menatapnya dan Altair dengan tatapan marah, kesal? Entahlah Herra tak bisa menjabarkan nya.

Deg deg deg

Jantung Herra terus berdetak dengan ritme cepat saat melihat Sean melangkah mendekat. Dan entah kenapa, Herra sekarang merasa seperti sedang dipergoki selingkuh.

Gila.

Selingkuh apaan, Herra menggeleng kan kepalanya, mengusir pikiran yang tidak mungkin itu.

"Gue cariin ternyata lagi jalan sama yang lain." Itu ucapan yang Sean lontarkan saat sampai didepan Herra dan Altair.

Herra mendelik, dikira playgirl kali ya.
"Jalan apaan, Lo gak liat kita lagi ngapain?!" Ucap Herra tak terima.

"Lagi selingkuh." Celetuk Altair.

Langsung saja Sean menoleh kearah ketua geng Venus itu dengan tatapan tajam.

Disamping Altair, Herra hanya bisa menepuk dahinya pasrah.

Lo gak ngebantu sama sekali Altair mending Lo mingkem aja!!!, Batin Herra kesal.

"Gak usah ngaco Lo, gue ketemu Altair secara gak sengaja! Nih bocah di gebukin sama orang, karna tingkat kemanusiaan gue tinggi, jadi gue bantuin, gitu!" Herra menjelaskan tanpa sadar, takut Sean salah paham.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Figuran UwuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang