Althair dan masalah nya.

8.1K 940 101
                                    

Hai ada yg kagen?
Hahaha maaf ya baru balik.

...

   "Terus sekarang lo naik apa?"

Herra tak habis pikir bagaimana cara otak Sean berkerja. Itu selalu diluar nalar, kalo kata Herra.

Bagaimana tidak, cowok itu mengantarkan dirinya sampai rumah mengunakan motornya. Lalu motor cowok itu? Sean asal meninggalkan nya diparkiran dengan kunci terpasang, gila.

"Sean, jawab anjir. Dari tadi mingkem mulu!" Saking gemasnya Herra sampai menabok lengan Sean sedikit keras, hitung-hitung untuk melampiaskan kekesalannya.

Sean hanya diam, tak menggaduh ataupun balas memukul Herra. Cowok itu masih belum membuka suara dengan tangan bersedekap menatap rumah mewah milik Herra, Eh ralat milik orang tua Herra.

"Lo tidur dimana?" Tanya Sean setelah sekian lama hanya berdiam diri, kini membuka suara untuk menanyakan pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan topik mereka.

Oke sabar Herra, dia cowok sedangkan Lo cewek. Kalo Lo ajak Sean gelut sekarang juga, kemungkinan yang bonyok duluan adalah Lo sendiri.

"Ini gak ada hub—"

"Jawab aja." Potong Sean seenak jidatnya.

"Buat—"

"Jawab aja."

"Sean lo—"

"Jawab aja."

Karena ucapannya sendari tadi dipotong terus-menerus, Herra dengan greget langsung menunjuk kearah jendela dilantai dua. Jendela kamarnya.

"Disana! Udah kan? Jangan buat gue emosi siang-siang begini. Sekarang pulang!" Usir Herra karena kelewat kesal, tidak ada lagi beramah-tamah ala tuan rumah dengan cowok ngeselin seperti Sean. Yang ada mungkin kabar buruk untuk Herra nanti jika dia menemukan uban putih diantara rambut hitam nya.

Sean diam tanpa reaksi, setelah menatap lama kearah jendela yang Herra tunjuk tadi, kini tatapannya beralih menatap cewek itu.

"Iya, ini mau pulang." Jawab Sean kalem, berbeda dengan Herra yang dari tadi mencak-mencak sendiri.

"Yaudah sana!" Seru Herra ketus.

Sean hanya diam menatap Herra, menunggu cewek itu diam. Sedangkan Herra yang baru sadar jika dari tadi Sean menatapnya diam langsung ikut diam dengan mata yang menatap ke sekeliling. Ssst Herra lagi salah tingkah.

Saat Herra sudah diam, Sean dengan cepat memajukan kepalanya dan—

Cup

"Udah." Tanpa rasa bersalah, cowok itu berbalik pergi, meninggalkan Herra yang terpaku sambil memegangi keningnya.

Sean tadi baru aja nyium gue?

Seriusan?

Anjir dicium cogan!!

Aaaa mamaaa jidat anakmu udah gak suci lagiii

Figuran UwuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang