Sean Datang...lagi

16.8K 2K 167
                                    

Hai guys, jangan lupa ⭐ Vote buat kelancaran hidup Lev. Canda.

°°°

"Lo dapet ide konyol itu dari mana?" Tanya Difa, tau-tau bocah itu sudah mendudukan diri dipinggiran ranjang yang Herra tiduri.

Mendengar idenya dikatai 'Konyol' tentu Herra tak terima, langsung saja menendang Difa sampai gadis itu harus meloncat agar tak jatuh kelantai.

"Ide brilian gini, dikatain Konyol! Lagian ya, bagus kalo Mara sama Gara. Tuh cowok emang covernya dingin tapi siapa tau dalamnya? Butuh belaian." Ucap Herra asal yang langsung mendapat lemparan bungkus snack yang sudah diremat lebih dulu.

"Mulut Lo lancar amat Her, udah dikasih asupan sama Sean ya?" Tanya Stefanie sambil menaik-turunkan alisnya menggoda sahabatnya itu. Tapi siapa sangka, bukan pipi bersemu merah yang mereka lihat. Tapi wajah datar yang jarang sekali gadis itu tampilkan.

"Gak usah bahas dia, bisa? Skip yang lain aja." Pinta Herra malas tak lupa dengan wajah yang masih setia, datar.

Amara merasakan ada yang aneh saat pembahasan mereka melenceng jauh ke arah hubungan Sean dan Herra.

Kenapa setelah mereka membawa-bawa nama Sean, Herra seperti bukan Herra biasanya, karena biasnya gadis itu pasti dengan ucapan jujur mengatakan dan meminta masukan dari mereka.

Tapi ini? Pasti, Amara yakin pasti ada masalah diantara keduanya. Amara sudah memperhatikan dari mereka masuk ke dalam ruangan ini.

Bagaimana Herra yang bisanya menatap Amara biasa, tadi menatap Amara kagum. Seperti fans yang melihat idolanya, dan lagi. Soal rencana yang Herra berikan, entahlah Amara ragu. Apalagi melihat reaksi gadis itu yang seperti bukan Herra saja, tapi ini masih Herra yang sama hanya saja sifatnya yang berbeda.

Tapi bukankah ini lebih baik, karena sejak awal Amara sedikit risih dengan cara Herra yang mengejar-ngejar Sean, seperti cewek kurang belaian. Oke ini Amara jujur dari hati yang paling dalam.

"Her lo—ada masalah sama Sean?" Tanya Amara dengan mata menyipit curiga, Herra seketika gelagapan dan menoleh kesembarang arah. Duh jangan sampe ketahuan deh.

"Oh, iya. Tadi di perpus, gue liat Syafa sama Sean duduk berdua." Tiba-tiba celetukan Stefanie membuat Difa melemparkan kaleng soda ditangannya dan mengenai kepala gadis itu, karena membuat suasana yang tadi sedikit tegang bertambah tegang. Sedangkan Stefanie, meringis sambil mengusap-usap kan tangannya dikepala tempat kaleng itu meluncur mulus. Kalian tahu kan, rasanya di lempar pake kaleng soda? Beh anjim banget.

Kepala Stefanie mendongak, ingin protes. Tapi tak jadi saat melihat Difa yang melotot padanya, seperti mengatakan.
'Diem goblok Lo cuma nambahin masalah!'

Mereka kompak melihat ekspresi Herra, ingin tahu reaksi gadis itu. Tapi sayang sangat melenceng jauh dari ekspektasi, Herra malah bersantai ria dengan aneh memuji-muji minuman ditangannya.

Emang sengklek bocah satu ini, pacarnya dipepet cewek lain. Bukannya ngamuk, nangis apa minta putus atau penjelasan sama Sean. Malah anteng-anteng minum soda kalengan hasil membabu Difa.

"Her?" Panggil Stefanie, menatap Herra seperti melihat alien datang didunia dan sedang duduk dengan alay menatap kagum minuman kaleng itu.

Figuran UwuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang