Selamat membaca gak happy reading lagi soalnya gak bisa bahasa ingres oke 😂
Mungkin di chap ini rada gegsrek dan banyak typo😁
°°°
Herra pulang dengan selamat kemarin, rumah ini sepi karena orang tuannya yang sedang berada di luar negeri. Apalagi jika bukan urusan bisnis.
Ck, gak dinovel gak dinyata. Sama-sama punya orang tua yang .
Dirumah besar milik keluarga Herra hanya terisi dirinya seorang, pembantu? Tak diperbolehkan. Dulu kata Vivian, keluarga Herra sangat harmonis. Walaupun mereka hidup sangat berkecukupan, ibu Herra tak mau memiliki pembantu karena merasa masih bisa mengurus suami dan anaknya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Sampai kakek Herra memberikan perusahaan besarnya kepada anak keduanya yaitu ayah Herra.
Karena anak pertamanya, memilih untuk membangun perusahaan nya sendiri.
Dari situ, Orang tua Herra benar-benar sangat sibuk.
Saat ini Herra sedang berada diruangan makan, berbekal ingatan nya saat melihat Bi Siti membuat makanan. Herra mempraktekkannya, Herra membuka pintu kulkas dan syukurlah penuh. Ini masih jam 6 dan sekolah ditutup sekitar pukul tujuh lebih 30 menit. Herra masih punya banyak waktu.
Herra mengambil telur dan memasaknya diatas Teflon yang telah diberi minyak secukupnya.
Hari ini Herra akan berangkat sekolah, tubuhnya sudah sehat dan terasa ringan tak seberat saat Ia dengan paksa keluar dari rumah sakit tanpa izin dokter.
Tentang Amara, Stefanie dan Difa. Herra sudah memberitahukan bahwa Ia sudah pulang lebih cepat tanpa izin dokter. Awalnya mereka kesal dan protes karena ditinggal, saat mereka berhasil lepas dari teman-teman Sean. Mereka tak menemukan Herra disana, malah menemukan Sean yang dengan keadaan bertelanjang dada sedang bersandar disofa.
Sedangkan Sean yang kemarin pingsan? Bodoamat Herra gak peduli, biar aja gantiin dia disana jadi pasien. Bila perlu pasien RSJ aja, udah cukup kok.
Ganteng-ganteng pasien RSJ, Hiyaaaaa mana ada yang mau. Biar aja tuh setan jomblo sampe innalilahi, ngerasain jadi Alegra sakitnya mati
Tanpa seseorang yang menemani...ada deng Vivian, Ck inget
bocah itu buat Herra darah tinggi. Kalo aja Vivian ikut terseret kesini, udah. Herra gak bakal ragu lagi buat bocah itu babak belur!Setelah menaruhnya ke piring, Herra memakannya langsung tanpa nasi. Males masak nasi, takut telat juga lagian nunggu nasi Mateng itu lama! Keburu telat dia.
"Oke hari pertama cek." Ucap Herra semangat, tak sabar ingin lihat para pemain novel yang kata deskripsi nya ganteng-ganteng!
Banyak Cogan dong, iya lah. Ini salah satu kenikmatan tuhan yang Herra sukai, sekarang bisa deketin kalo dulu cuma bisa lihat dari jauh.
Miris emang, Herra itu gak terlalu percaya diri saat menjadi Alegra. Tapi jika disituasi ini, tak segan-segan Herra jadi play girl soalnya mukanya ngedukung banget, laki gak Sean doang bro. Masih ada Bryan, si anggota inti Geng Venus yang dideskripsikan ganteng, humoris tapi cuek.
Ada Garuda, Inti Geng Venus juga yang dideskripsikan ganteng, polos sama lucu gitu kelakuannya. Ah nginget si Garuda emang bisa buat Herra good mood seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Uwu
Science FictionUp sesuai mood. Kawasan follow dulu sebelum lanjut. Sinopsis Alegra Viana Mukti, seorang penyuka novel dan Cogan yang harus menghembuskan nafas terakhir karena tersedak nasi Padang! Viviana, sahabatnya bukannya berlari mengambil air tapi karena...