Holaa!
.
.
.
.
.
.
YUK VOTE DULU YUK!
.
.
HAPPY READING CANTIK💖Sepulang sekolah Angkasa sangat kelelahan
Di tambah ia membersihkan toilet ujung ke ujung. Bu yani anj*g!Kini Angkasa sudah di rumah. Seperti biasa orang tua Angkasa tidak ada di rumah mungkin dia sudah lupa bahwa dia mempunyai anak
"Eh, den Bara udah pulang" Ucap Bi Num seraya tersenyum hangat
"Iya Bu..Bara cape banget" Ucap Angkasa sambil menghela nafasnya pelan.
"Yaudah, Ibu buatin Makan malam ya"
"Iya Bu, Bara mau ke atas dulu"
Bi Num ada salah satu pembantu Angkasa yang sangat luar biasa. Angkasa sedari kecil di rawat oleh Bi Num orang tua Angkasa tidak memperdulikannya hingga akhirnya Bi Num lah yang nerawat Angkasa. Itu lah sebabnya mengapa Angkasa memanggil Bi Num dengan embel-embel Ibu karna, bagi Angkasa Bi Num lah Ibu kandung Angkasa.
"Shit! Capek banget gue" Decak Angkasa lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
•••••
Di lain sisi kini Bulan tengah bersiap-siap untuk pergi bekerja. Bulan sudah mendapatkan kerja di salah satu toko Indomaret terdekat meskipun tidak begitu dekat dengan jarak rumahnya tetapi Bulan sangat bersyukur bisa membantu kebutuhan Neneknya dan dirinya.
"Nek, Bulan berangkat ya" Ucap Bulan lalu menyalimi tangan Sang Nenek
"Iya, kamu pulang jam berapa?" Tanya Wina Nenek Bulan.
"Malem Nek soalnya, Bulan dapet kerja malem"
"Baiklah, hati hati ya" Ujar Sang Nenek di balas anggukkan oleh Bulan.
••••••••
"Den, Nyonya sama Tuan dateng" Ucap Bi Num hati hati agar Angkasa tidak marah
"Ngapain dia dateng Bu?"
"Katanya mau jenguk Den Bara" Ucapnya Lagi.
"Ck, masih inget juga kalo punya anak. Biarin aja Bu, Bara gak mau ketemu mereka!"
"Tapi Den, Nyonya sama Tuan mau ngomong sesuatu"
"Yaudah nanti Bara kesana" Bi Num pun pergi. Bara yang mendengar namanya di panggil-panggil oleh Mamanya pun dengan terpaksa turun dengan ekspresi datar dan malas.
"Ngapain lo kesini? Masih inget punya anak lo?" Ucap Angkasa santai. Sambil bersidekap kedua tangannya di dada
"Bara?! Yang sopan!" Ucap Argus Papa Angkasa---Argus Argandara.
"Sayang....Mama kangen" Ucap Naomi Mama Bara---- Naomi srikandi putri
"Gak usah peluk peluk gue!" Gertak Angkasa sudah cukup. keluarga ini sangat pandai berdrama.
"Mama kangen Bara, kamu gak kangen hm?"
"Apa mau lo dateng ke rumah ini? Bukannya kalian berdua udah punya rumah?" Ya rumah ini adalah titipan dari Sang kakek. Angkasa adalah Cucu sekaligus pewaris semua harta kakeknya yang kini sedang berada di jerman. Mama dan Papa Angkasa hanya ber drama supaya semua harta yang Angkasa miliki jatuh di tangan kedua orang tua nya ini itulah sebabnya sampai sekarang Angkasa sangat membenci orang yang ada di hadapannya ini.
"Cepet lo sekarang pergi! Gue udah muak liat muka kalian yang sok dramatis ini!" Bentak Angkasa.
"Bara! Mama kamu kangen sama kamu. Kamu gak liat dia sampe nangis-nangis?" Kata Argus
"Jalang kayak gini gak pantes di kasihani!" Seketika tubuh Naomi melemas dadanya seperti tertusuk duri duri yang tajam sakit tapi, tak berdarah.
"BARA?!" Geram Argus dengan anaknya yang satu ini
"Apa? APA HAH?! Lo mau marahin gue? Silakan! Ayo pukul gue, PUKUL GUE BANGS*T!!" Sepertinya Angkasa sudah emosi.
"Pah.... Ayo kita pergi" Ucap Naomi tak kuat menahan tangisnya
"Bagus! Pergi kalian! Gue muak liat muka kalian yang menjijikan ini" Ucap Angkasa lalu melenggang pergi menuju kamarnya
"Ini semua ulah Bi Num! Karna dia, Angkasa gak pernah tunduk sama kita Mas!" Ucap Naomi kesal
"Tenang sayang, kita akan dapat apa yang kita mau" Ujar Argus sambil tersenyum menyeringai apa yang akan di lakukan selanjutnya.
Angkasa merebahkan tubuhnya di sofa mood nya sekarang sudah anjlok. Angkasa mengambil Hoodie nya dan mengambil kunci motornya sepertinya hari ini ia akan mencari udara segar sambil mendinginkan otak nya yang tadi panas.
"Bu! Ibu!" Panggil Angkasa
"Iya den? Loh! Den Bara mau kemana?"
"Mau nyari udara segar"
"Ini masakan Ibu gimana? Aden gak makan dulu?"
"Nanti aja Bu. Bara gak nafsu"
"Yaudah nanti kalau mau makan tinggal ambil di kulkas trus panesin ya Den"
"Iya Bu. Bara pergi dulu ya" Di angguki oleh Bi Num. Bara mengambil motor sport nya lalu pergi untuk mengelilingi kota jakarta ini.
Hembusan angin dan juga malam yang di penuhi bintang bintang mampu membuat Angkasa merasa tenang.Bara menepikan motornya di taman dekat sekolahnya lalu duduk di bangku yang di sediakan di sana.
"Gue capek. Gue pengen mati. Gue ngerasa gue udah cukup untuk hidup di dunia kelam ini. Meskipun gue gak kekurangan apapun tapi, gue di sini gak punya siapa-siapa cuman Ibu yang gue punya" Lirih Angkasa menunduk lesu.
Angkasa mengeluarkan bungkus rokoknya ternyata habis. Angkasa melihat lihat apakah ada warung atau toko yang masih buka 24jam di sini dan ternyata ada. Angkasa melihat toko Indomaret yang masih terbuka, Angkasa bangkit lalu pergi untuk membeli rokoknya yang habis.
Angkasa memarkirkan motornya lalu masuk untung membeli rokok.
"Rokok Sampoerna satu sama korek" Ucap Angkasa singkat
"Seben-,"
"Kak Angkasa?!"
"B-Bulan?!"
TBC-°
Vote dan komen
ig: oneyupi
(Follow? Auto follback)
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Angkasa [BERSAMBUNG]
Teen FictionFOLLOW, DAN VOTE DULU! Angkasa! Panggil gue Angkasa tanpa, embel-embel 'kak'. ################################ "Tenang! Gue gak macem-macem. Mana mau gue modelan kayak lo!" Ujar Angkasa ketus "Awas aja tar pasti nempel sama aku!" ################...