Happy Ending

1.2K 75 12
                                    

Jadi untuk cerita Nenek Wina meninggal percepatan aja yah, ini happy dulu. Yang sedih sedih hempas jauh jauh.. jangan lupa vote nya ya happy reading 🏵️✨

1tahun kemudian..

"Aku deg degan, gimana ini?" Tanya Bulan sambil menunduk melihat Angkasa yang sedang mengucapkan ijab kabul.

Singkat cerita setelah Bulan dan Angkasa tamat di perkuliahan Angkasa berjanji akan menikahi Bulan sesuai dengan janji yang ia sepakati dengan Wina, Nenek Bulan. Dan kini kedua orang tua Bulan telah menyaksikan di tempat ini.

"Saya nikahkan dan kawinkan Angkasa Bara Argandara binti Argus Argandara dengan Bulan Aurelia Quenza binti Manuel Hermasyah dengan Mas kawin seperangkat alat sholat dan Uang dua triliun, satu museum di dubai, serta perhiasan delapan belas karat di bayar tunai".

Angkasa menarik nafas nya dalam-dalam. "Saya terima nikah dan kawinnya Bulan Aurelia binti Manuel Hermasyah dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang dua triliun, satu museum di dubai, serta perhiasan delapan belas karat di bayar tunai," ucap Angkasa dengan lantang dan lancar

"Para saksi, Sah?"

"SAH!"

"Alhamdulillah"

***
"Mandi dulu Mas, abis tu turun ke bawah masih ada tamu," ucap Bulan sambil mengambil baju kotor lalu membawa nya ke rak untuk di cuci.

Angkasa mengangguk tapi sebelum itu ia sempat mengecup singkat bibir Bulan lalu berjalan dengan gontai ke arah Kamar mandi.

Selesai acara pernikahan Bulan dan Angkasa, mereka berdua akan tetap tinggal di rumah Kakek Angkasa lebih tepatnya. Karena, Angkasa belum minat untuk membeli rumah lagi. Jika rumah ini di tinggalkan rumah ini akan terbuang sia-sia. Angkasa bekerja besok lusa ia akan bekerja di tempat kakeknya berada. Tetapi masih di jakarta. 

Bulan menuruni tangga lalu menuju ke bawah di sana sudah ada Bi Num yang sedang memotong wortel. "Hai Bi!" Sapa Bulan

"Eh Non Bulan, astaga pasutri baru ini sangat cocok ya. Bibik jadi gak kesepian lagi deh," ujar Bi Num senang.

"Bi Num bisa aja deh. Bulan juga gak nyangka bisa nemuin lelaki dan menikah secepat ini sama orang yang dulu gak Bulan kenali".

"Jadi kamu nyesel nikah sama aku?" Tanya Angkasa yang baru datang dengan kaos oblong berwarna putih serta celana pendek milik Bulan!

Bulan menggeliat. "Engga lah, Mas. Kalo aku nyesel gak mungkin aku nikah sama kamu" jawab Bulan lalu menghampiri Angkasa.

"Boong kamu, kesel aku mah!" Rajuk Angkasa seperti anak kecil, Bulan hanya menggeleng heran kenapa saat menjadi suami Angkasa malah posesif sekali.

"Mas, ayo makan dulu," Ajak Bulan sambil menuangkan nasi di piring.

"Oh iya, Rival sama Ucup gimana? Dia tadi dateng kan?"

"Emangnya kenapa? Kamu suka ya sama dia?"

"Astaga, cuman nanya doang. Kamu posesif banget sih"  Celetuk Bulan.

Angkasa makan dengan raut wajah yang datar dan tidak ada yang membuka suara. Bulan tau pasti suaminya ini sedang dalam mood yang buruk.

"Mas ganti baju sama celana" ujar Bulan.

Angkasa mengernyitkan dahinya. "Kenapa? Mau kemana?"

"Jalan-jalan yuk, masak pasutri baru di rumah terus," Usulnya. Angkasa mengangguk lalu kaki jenjangnya berjalan menaiki tangga.

Selesai berganti pakaian Bulan pamit kepada Bi Num untuk pergi jalan-jalan, Bi Num pun mengangguk. "Hati-hati ya Non, Den. Pulangnya jangan sampai larut malam, kasian Non Bulan," Tutur Bi Num di angguki Angkasa.

***
Kini Angkasa dan Bulan sedang di jalan raya. Lampu kelap-kelip menghiasi kota jakarta yang malamnya sangat indah seperti tokyo.

Angkasa merasakan hangat hatinya saat melihat Bulan di kaca spion dengan senyum yang merekah, padahal mereka berdua hanya terus berputar-putar saja tetapi Bulan tidak bisa menyembunyikan bahwa kota Jakarta sangat indah lebih indah dari yang ter indah.

Angkasa merasa bersyukur bisa mendapatkan apa yang ia mau, Glora juga sudah memutuskan tinggal menetap di itali. Sejak kejadian itu Angkasa mulai menjelaskan bahwa dia tidak suka bahkan tidak memiliki perasaan selama ini. Dan beruntunglah, Glora mau meskipun kadang Glora berani meneror Bulan dengan mengirim surat ancaman tapi, Bulan tidak takut sedikitpun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Okeeeeeeeee sampai di sini dulu, ini adalah ending yang sangat membagongkan yah. Tapi yg jelas aku udah kasi kalian happy ending. Yang mau extra part bisa tapi, vote dulu. Oke papay

Badboy Angkasa [BERSAMBUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang