-Badboy Angkasa-

1K 109 5
                                    

Kini Angkasa dkk sudah berada di sekolah dan hari ini Angkasa dan Melvin sangat berbeda mereka sama sama melempar tatapan dingin dan juga tajam setajam silet.

"Dia kenapa sih?" Tanya Ucup pada Rival

"Biasa, nanti juga baikan" Jawab Rival

Angkasa beranjak dari tempat duduknya dan pergi ia hari ini ingin bolos mengosongkan pikirannya. Angkasa memegang kepalanya yang berdenyut kencang aneh rasanya dia lupa bahwa, dia belum sarapan. Angkasa juga lupa bahwa mempunyai maag yang akut.

"Sshhh-,"

Brak!

"Loh-loh, itu kan kak Angkasa?!" Ujar Bulan yang baru sampai.

"Kak! Bangun kak!"

"Woi!! Bara kenapa?!" Tanya Melvin panik. Benar kata Rival bahwa Angkasa dan Melvin tidak bisa terlalu lama-lama bertengkar.

"Aku gak tau dia tadi tiba-tiba pingsan"

"Maag nya pasti kambuh nih! Pasti belum sarapan ni orang!" Ujar Melvin lalu menggendong Angkasa seperti koala.

"Bener kan kata gue nanti juga baikan" Ucap Rival bangga

"Woii anjeng!! Bantuin napa, malah bengong!" Teriak Melvin yang sepertinya sudah kelelahan.

"Ayo ikut" Ucap Rival lalu menarik tangan Bulan

"Ehh!! Udah mau bel kak!!"

*******

"Shhh...."

"Kamu udah bangun?"

"L-lo ngapain di sini? Gue dimana?"

Bulan tidak menjawab pertanyaan Angkasa. Bulan mengambil semangkok bubur dan air mineral lalu memberikannya kepada Angkasa.

"Nih pasti belum makan kan?"

"Dari mana lo tau gue belum makan?"

"Aaaaaa" Ucap Bulan lalu menyuapi Angkasa layaknya anak kecil.

Kalo bukan karna kak Melvin yang maksa aku gak mau sumpah! Batin Bulan kuat.

"Nih minum obat dulu baru tidur ya"

Angkasa yang merasa aneh dengan kelakuan gadis di depannya ini pun mengernyitkan dahinya bingung.

"Aku gak macem-macem kok! Mana mau aku modelan kayak kamu!" Ucap Bulan menyamakan kata-katanya waktu itu dengan Angkasa

"Heh! Gue juga gak mau sama lo ya. Pergi sana husshhh!!"

"Gak berterimakasih banget! Dasar buaya darat!" Kesal Bulan lalu melenggang pergi dari uks.

"Gak tau berterimakasih, udah Bulan suapin juga, udah rawat, udah-,"

Brak! "Aww!" Ringis Bulan yang merasa kakinya terkilir

"Ups! Sakit ya? Rasain tuh!!" Ucap Leona 

"Kamu maunya apasih?!"

"Gue? Gue mau lo pergi dari sekolah ini!" Gertak Leona pada Bulan

"Lo yang seharusnya pergi dari sekolah kakek gue!" Ucap seseorang lelaki yang berdiri di belakang Leona

"Angkasa?" Gumam Bulan

"Lo apa-apaan sih, selalu bela ni cewe. Padahal jelas-jelas dia udah ngerebut cowok yang gue mau!!" Ucap Leona dengan penuh kebenaran

"Bacot!" Satu kata pedas lolos gitu saja dari bibir Angkasa. Angkasa membantu Bulan untuk bangun lalu memapahnya untuk menuju ke uks.

"Gue bilangin sekali lagi, kalo di jahatin tu lawan jangan cemen!" Ucap Angkasa dengan nada jengkelnya

"Heh! Kalo bisa aku lawan udah aku lawan kali. Masalahnya dia tiba-tiba aja muncul di belakang aku terus ce-"

"Shtt... Jangan ngedumel terus, nanti cantiknya hilang" Ucap Angkasa sambil mengurut kaki Bulan

"Jangan buat aku baper kak"

"Mau jadi isti gue gak?" Tanya Angkasa

"Jangan buat aku baper"

"Mau jadi pendamping gue hidup gue gak? Hm?"

"Lo tau gak?"

"Gak!" Jawab Bulan

"Diem dulu!"

"Kamu tau gak cinta aku ke kamu kayak garam di laut"

"Hah? Kok bisa?"

"Ngga kelihatan, tapi akan selalu ada selamanya"

"Angkasa jangan bikin aku baper!!" Ucap Bulan sambil menutup mukanya yang bersemu kemerahan

"Anjayyyy!!!! Si bos pinter banget gombalnya" Ucap Rival yang tiba-tiba muncul dari pintu uks

"Ngagetin aja" Ujar Bulan sambil mengelus-elus dadanya

"Bar, maafin gue ya" Ucap Melvin tiba-tiba membuat suasana yang ricuh kini menjadi hening

Krik...krik...krik....

"It's okey" jawab Angkasa

"Eh bentar!! Kok nama kamu Bara?"

"Emang kenapa?"

"Pengen tau aja sih"

"Kalo mau tau, yuk nikah sama gue aja" Bulan melotot bisa bisanya Angkasa berbicara sangat enteng hanya dengan kata menikah saja apakah selesai? Tentu tidak. Bulan ingin ia sukses dahulu baru masuk ke jenjang yang lebih serius.

"Bos, Geng Aldos ngajak kita balap lagi" Ujar Ucup

Angkasa menggertakan rahangnya "orang itu emang gak ada abisnya!"

"Dimana?"

"Nanti di gedung belakang"

"Atur aja"

"Gak boleh! Angkasa, kamu baru sembuh"

"Tenang cantik, gue gak papa" Ucap Angkasa seraya tersenyum lembut

"Weehhhh, mleyot gue anjeng, mleyottttt... Kenapa Angkasa yang dingin seperti kutub Utara sekarang tiba tiba mencair giniii" Ucap Rival heboh

"Alay!" Ucap Angkasa

"Beneran kamu gak papa?" Tanya Bulan kepada Angkasa lagi. Entah kenapa saat ini ia sangat khawatir dengan Angkasa, Bulan bodoh.

"Kalo gak percaya mau ikut hm?"

"Ralat bos, balapan harus ngajak cewek nih kata ketua Geng Aldos!" Ujar Ucup

"T-tapi...."

"Tenang kamu gak akan kenapa-napa kok"

"Dahlah, gue jadi nyamuk di sini cabut!" Ucap Melvin lalu pergi dari uks bersama kedua bekicot nya

"Gimana mau? Kalo gak mau juga gak pa-"

"Okey, kebetulan aku gak kerja"

"Anak pinter! Yuk"

"Kemana?" Tanya Bulan bingung

"Nikah!"

"Gak bercanda, balik ke kelas lah! Lo mau bolos?"

"E-eh nggak lah!" Ucap Bulan lalu menyusul Angkasa yang sudah menjauh.

Badboy Angkasa [BERSAMBUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang