Kicauan 6

1.8K 262 31
                                    

anaknya bapak johnny @matahariterik
replying to @matahariterik

pertama kalinya dia nginep, dia bisa ngubah semua mindset negatif di otak gua ttg dia jd positif. gua malah ngeliat dia itu orang lain, bukan jeno yg biasa sehari-hari gua kenal.

|
|

anaknya bapak johnny @matahariterik
replying to @matahariterik

dan akhirnya gua ngerti sama orang-orang random yg suka sama dia. he's have good manner. tapi, sejak itu ada yg salah sama diri gua. mungkin gua doang, dia engga.




☀️☀️☀️




Haechan berada dikamar, bersama Jeno.

Duduk bersama diatas kasur sambil menyenderkan punggung di headboard. Haechan diam, dan Jeno juga diam. Bedanya kalau Jeno sambil memainkan hpnya, berselancar cewek-cewek instagram di explore. Ini sudah menjadi kegiatan Jeno sebelum tidur dengan nyenyak.

"Kak,"

Jeno dengan refleks cepat melihat ke sumber suara bahwa Haechan sedang membuka topik. Dia menarik nafas dulu sebentar.

"Mau kepo. Tadi ngapain aja?" tanya Haechan dengan menatap penasaran. Gini-gini juga Haechan selalu kepo dengan semua kegiatan Jeno yang selalu meminjam apartemennya. Cuma dia selalu simpan dalam-dalam, biar menunggu momen yang tepat. Dan mungkin inilah saatnya.

"Anak kecil gak boleh tau kegiatan orang tua. Belum cukup umur."

Haechan menatap tak suka. Jeno melihat ekspresi Haechan yang sudah berubah menjadi masam. Ekspresinya sangat lucu. Inilah yang Jeno suka saat menggoda Haechan, selalu bisa meningkatkan suasana hatinya menjadi lebih baik.

Lalu Jeno mengacak rambut Haechan secara acak, "Cuma ngobrol doang. Tapi lebih intens."

"Pacar lo gimana?" Haechan tak peduli rambutnya berantakan sekarang, ia hanya ingin menuntaskan rasa penasarannya.

Jeno mengerutkan keningnya, "Peduli amat lu sama pacar gua?"

Haechan memajukan dirinya agar lebih mendekat dirinya dengan Jeno, "Ya bukannya gitu. Pacar lo udah cantik dan gua heran lo masih liat sana-sini."

Jeno menyeringai. "Kenapa coba?"

Haechan membuat tatapan berpikir, "Bosen?"

Jeno menggeleng.

"Sakit kanker?!"

Jeno tempeleng kepala Haechan. Bisa-bisanya dia menjawab seperti itu.

Lalu Haechan berpikir kembali. Terlintas jawaban sekilas dikepalanya.

"She's cheating on you?"

Kali ini, Jeno mengangguk.

"Gue paling benci sama orang yang suka berkhianat. Tapi gue sadar kalau perilaku gue ini juga salah." Jeno menghela nafasnya sebentar. Mungkin terlalu berat baginya. "Chan. Gue selalu bilang ke lu kalau gua gak bakal ngelewatin batas sampai seks. Just seducing. Gua cuma penasaran."

Haechan tersenyum, "You're just tired. Yang lo butuhin cuma istirahat dan rileks. Gua agak gak setuju kalau lu mau ngelakuin hal yang sama. Dan kesannya cuma ingin cari pelarian. Ya walaupun lo sebenernya emang mau lari."

Jeno mencerna kata-kata dari adik tingkatnya. Lalu tercetak sebuah senyuman sebagai bentuk kepuasan mendapat jawaban tersebut. Haechan terlihat dewasa.

Sebuah A Thread • nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang