Kicauan 13

1.7K 178 26
                                    

anaknya bapak johnny @matahariterik
replying to @matahariterik

pacaran sama jeno itu emang rollercoaster, naik-turun. sifatnya yang cuek, keras, kelabakan. tapi hati terlalu lembut. walaupun duluuu pernah diteriakin depan muka, dijailin abis-abisan, tapi kalau udah baik? baiknya gak ngira-ngira. banyak sisi-sisi jeno yg bisa gue pelajari, dari sikap maupun sifat positifnya. gua sesayang itu sama ni orang






☀️☀️☀️








Haechan menaruh ponselnya di sembarang tempat, lalu ia termenung. Dia baru saja menyelesaikan thread yang dia buat. Tapi entah, perasaannya aneh. Campur aduk.

Di depannya, sudah ada laptop dan beberapa buku referensi skripsi yang dia buat. Seketika suasana hati menjadi turun, dia sudah lelah melihat didepannya berantakan. Seperti tidak mau melanjutkan kegiatan.

Dan entah, dalam pikirannya sudah banyak sekali hal-hal yang mengganggunya. Sudah tak konsen menyelesaikan satu-satu permasalahan yang tiba-tiba muncul satu demi satu di otaknya.

Kenapa?

"Bang," Dia memutuskan untuk memanggil Jeno. "Nanti, abang mau gak nikah sama adek?" tanyanya sambil menundukkan kepala.

Ketakutannya itu, kembali menghantui.

Haechan bukanlah orang yang terlalu ofensif dengan masalah yang satu ini. Tapi semakin dia masuk dalam permasalahan. Semakin dia bertanya, apakah jalan yang ia lakukan ini benar? Atau tidak? Selalu saja, pemikiran ini selalu muncul secara mendadak.

Harapan satu-satunya adalah Jeno. Segala sesuatu permasalahan yang sulit dia pecahkan, pasti ada Jeno disana yang akan membantunya berjalan menuju pintu keluar permasalahan.

Tapi semakin lama ditunggu, Jeno tak kunjung menjawab.

"Bang?" Sontak Haechan mendongakkan kepalanya.

Sigh..

"Nge-game mulu! Padahal udah capek-capek adek kesini mau nemuin abang!" Haechan berteriak lumayan kencang.

Jeno melepas headset-nya.

Kaget.

Matanya sudah disuguhi dengan pemandangan wajah sang pacar yang sangat merah berapi-api. Apa ada yang abang lewati?

Dalam posisi duduknya, Jeno rentangkan kedua tangan dan beri tanda pada Haechan untuk melakukan hal yang Haechan suka. Memeluk dirinya dengan pelukan beruang.

Tapi tidak untuk hari ini, Haechan menolak sinis.

Meeehhh, sepertinya mood Haechan sudah buruk sekali.

Jeno bangun, dan jalan menghampiri sang pacar yang duduk bersila diatas lantai kamarnya. Jeno menilik sebentar, lalu bergumam dalam hati, apa karena Haechan sedang kesulitan mengerjakan skripsi?

"Abang bantuin skripsinya, tapi jangan marah."

"Bodo. Gak peduli."

Jeno hanya tahu kalau Haechan sedang marah, maka dia tak mau ambil pusing ikut terjebak dalam alur emosi si kesayangannya. Dia berinisiatif mengambil laptop Haechan.

Haechan mau marah juga tidak jadi. Malah segera dia merefleksi dirinya karena sudah berperilaku kasar. Itu memang diluar kendalinya, lepas begitu saja. Haechan menjadi gak enak hati.

"Bang," Haechan menarik nafasnya panjang. Sangat berat. Dia mengulang pertanyaan, "Kalau nanti—"

"Abang pasti nikahin adek, tenang aja. You just sit back and relax. I will give you anything. My body, my soul, it's yours."

Sebuah A Thread • nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang