Kicauan 9

1.6K 216 22
                                    

anaknya bapak johnny @matahariterik
replying to @matahariterik

sorry keputus. ada sesuatu yang terjadi👀 sampe mana? oh ngebandingin bang jen sama mantan ya? sekarang gua mau obrolin soal pdkt. pasti pada seneng nih

|
|

anaknya bapak johnny @matahariterik
replying to @matahariterik

sebetulnya gua gak tau, si manusia satu ini orientasi seksualnya apa. tapi gua cuma anggep kalau dia itu straight. semua perlakuan dia itu, gua anggep candaan. gak mungkin tiba-tiba juga kan dia ngejar-ngejar seorang gay kayak gua?

|
|

anaknya bapak johnny @matahariterik
replying to @matahariterik

disitulah masa-masa gua dilema🙂



☀️☀️☀️



Balik ke Haechan saat tingkat dua. Berlokasikan di lorong kampus.

"Ayo selingkuh, Chan!"

Haechan tak mendengar, lebih tepatnya pura-pura tak mendengar kala kakak tingkatnya selalu mengatakan hal yang tidak berguna. Setiap hari, sampai kuping Haechan berdarah, sepertinya.

Perlakuan Jeno itu sudah tidak wajar bagi Haechan. Ketika dia sudah berusaha mungkin untuk menjarak, tapi ada saja alasan-alasan yang bisa mempertemukan mereka kembali.

Entah itu satu tim projek teater, entah itu kelompok presentasi mata kuliah komunikasi massa—memang betul kalau Jeno mengulang mata kuliah ini. Entah itu tidak sengaja bertemu di lorong kampus, yang berakhir Jeno mengikutinya.

"Mau gak, Chan?"

"Mulut kakak pengen minta dikasarin, ya?"

Jeno memajukan badannya, sampai Haechan mundur mengenai tembok. Jeno membuat jarak mereka sangat dekat. "Kasarin dong." pintanya.

"Ya bukan itu maksudnya!" Haechan mendorong kasar tubuh Jeno. Tidak tahu saja, organ yang ada didalam dadanya seperti sedang berpesta meriah. Terdengar sekali sampai ke telinganya.

Atur nafasmu, Haechan. Jeno memang suka bercanda. Kalimat ajaibnya selalu ia ucapkan dalam hati.

Semoga saja Jeno tidak mendengar.

Suasana lorong memang sangat sepi, hanya ada mereka berdua disana. Mungkin saja kalau ada orang yang lalu lalang disekitar lorong, Jeno akan menjaga sikap. Haechan selalu bersugesti terus menerus kalau ada orang yang menolongnya saat ini juga.

"Hari ini janjinya mau jalan sama gue, kan?" Entah sejak kapan Jeno sudah berdiri dan mengulur tangannya untuk membantu Haechan yang masih terduduk manis diatas lantai.

Haechan selalu memegang teguh prinsipnya kalau sudah janji pasti akan ditepati. Tapi kalau dia pikir-pikir lagi, untuk disituasi sekarang rasanya Haechan ingin mengkhianati prinsipnya itu.

Haechan memegang ponsel, semoga caranya ini sangat tepat.

"Maaf, kak. Mendadak dipanggil dosen." Dia sengaja berbohong. Tidak ada satu pun notifikasi di layar ponsel Haechan.

Dia hanya ingin lari dari Jeno.

Lain lagi dengan Jeno yang sudah merotasikan matanya malas, "Jalan sama gua lebih penting, Haechan. Ayo!!!!"

Iya, Jeno menarik tangan Haechan sedang memaksa untuk jalan dengan. Yang ditarik hanya bisa berpasrah.



☀️☀️☀️


Sebuah A Thread • nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang