Let Go

974 112 0
                                    

Haechan membuka pintu kamar Renjun mendapati lelaki itu hanya duduk dibalkon dengan sepasang headphone ditelinganya.

Bibir tipisnya sesekali mengikuti lirik lagu yang sedang dimainkannya.

Haechan merasa rindu pada tatapan hangat yang biasanya Renjun berikan padanya.

Sungguh malang nasib Renjun, semuanya mangilang darinya.

Renjun menghentikan kegiatannya saat aroma melon-pan memasuki penciumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun menghentikan kegiatannya saat aroma melon-pan memasuki penciumannya.

"Haechan-ah."

Haechan menelan wajah kecewanya menggantinya dengan senyuman lebar walaupun itu tak bisa dilihat oleh Renjun.

"Melon-pan?." Renjun terkikik girang meraba paperbag yang dibawa Haechan.

"Tebak."

"Pasti benar! Kau membelinya dari toko yang berwarna hijau itu kan! Aku tau aromanya.

Haechan hanya bisa tertawa, kalau soal roti Renjun tak ada tandingannya.

"Kau tau aku sangat suka bunga yang ditanam diluar toko itu, sangat merah aku selalu berdebar ketika melihatnya." Oceh Renjun sambil merobek roti yang masih panas itu.

"Bunganya sudah berganti sekarang." Cicit Haechan mengalihkan perhatiannya dari Renjun.

"Bukan mawar lagi?."

"Itu..warnanya kuning." Haechan menyuapi Mikshake yang tadi dibelinya pada Renjun.

"Hm..padahal aku suka sekali." Renjun merengut masih dengan roti didalam multnya.

"Tapi aku tidak akan pernah melihat itu walaupun sudah tak ada disana, 'kan?."









"...."

"Aku bisa tidur lebih cepat sekarang, tak ada yang menganggu fokusku."

.
.





"Renjun." Jaemin menyapa Renjun yang sedang duduk dibalkon kamarnya sendirian.

"Jaemin." Renjun memberikan senyumannya kearah suara Jaemin.

"Kau tidak dicafe."

"...." Jaemin melihat kedalam kamar Renjun yang gelap gulita, tak satupun cahaya disana.

"Apa aku boleh kesana?." Jaemin menyeruput kopi hitam miliknya lagi.

Renjun mengangguk mengiyakan permintaan Jaemin.

Tak lama lelaki itu sudah masuk keapartment Renjun dan menyalakan beberapa lampu.

Renjun masih menghadap kearah sungai yang terlihat dari balkon kamarnya.

"Kau sudah disini?." Renjun meraih angin dihadapannya mencari keberadaan Jaemin.


"M-maaf." Renjun membuang wajahnya saat ia tak sengaja menekan dada Jaemin.

DARK LIGHT ˚NORENMIN˚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang