[COMPLETE]☑️☑️
"Kau benci jika aku kembali?."
"Untuk apa aku membenci sesuatu yang pernah kusukai, Jeno-ya." Senyum itu yang tak pernah berubah walau kehidupan pemiliknya 180˚ berputar.
-Teruntuk kalian yang merasa dunia begitu kejam.
Angst.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kau merasakannya?."
Tak pernah terpikir oleh Renjun untuk hidup seperti ini. Sejak kepergian Papa yang menghilang dengan seorang wanita muda direktur perusahaannya, hidup Renjun mulai berantakan.
Mama tak pernah lagi mengurusnya, ia malah menghabiskan uang untuk membeli barang barang mewah hanya dengan alasan ia akan menikah dengan lelaki yang jauh lebih mapan daripada Papa, dengan begitu ia dapat membalaskan dendamnya. Melupakan fakta bahwa Renjun anak semata wayangnya yang semakin tak terurus hari kehari.
Papa tak pernah mengirim uang sedikitpun, dari sekolah elit tempat Renjun biasanya bersekolah ia dipindahkan kesekolah murah. Lalu ia pindah keperumahan dimana ia menemukan Haechan dan Chenle, teman baiknya. Orang tua Haechan sangat prihatin dengan kondisi Renjun saat mendengar kabar bahwa Mama Renjun sudah menikah dengan lelaki pilihannya yang berarti ia akan meninggalkan seorang Huang yang berumur 15tahun sendirian dirumah besarnya.
Benar saja, setelah menikah. Mama sangat jarang mengunjungi Renjun, ia mengirimkan uang tentu saja. Tapi itu hanya cukup untuk membayar biaya sekolah dan keperluannya. Orang tua Haechan selalu menitipkan bekal untuk Renjun pada Haechan, itulah makanan yang dikonsumsi Renjun. Satu kali sehari.
Dari pagi ini, Renjun harus menunggu pagi selanjutnya untuk makan. Ia selalu berusaha untuk meminta uang lebih pada Mama tapi selalu ditolak. Mama membentak dan mengatakan bahwa Renjunlah yang menyebabkan hidupnya berakhir seperti ini.
Menjual lukisan, itulah yang Renjun lakukan. Tak mahal karena Renjun tak ingin pembelinya kapok untuk membeli pada Renjun. Namun itu hanya dapat dilakukan sekali dalam dua minggu.
Hingga akhirnya Renjun bertemu dengan Jeno, teman satu sekolahnya. Mereka berada dalam satu klub yang sama, Renjun tak pernah tahu hingga Jeno menyatakan bahwa ia memiliki perasaan istimewa pada Renjun.
Mereka berpacaran. Tanpa seorangpun yang mengetahui, Jeno yang sangat perhatian dan mengerti kondisi Renjun membuat pemuda itu sangat percaya pada Jeno.
Ia melakukan apapun yang Jeno suka dan meninggalkan apapun yang tak Jeno suka.
Jeno adalah kakak yang Renjun selalu impikan.
Adik yang selalu diinginkannya.
Orang tua yang Renjun butuhkan.
Kasih sayang yang ingin Renjun rasakan.
Itu semua ada pada Jeno. Dan Jeno adalah apapun bagi Renjun. Katakan jika suatu hari ia harus menukar Rumah besarnya dengan Lee Jeno, maka ia akan melakukannya.
