Heavy

1.4K 197 11
                                    

Aku ingin melihat bagaimana rupa dunia sekali lagi.

Tapi entah mengapa terasa sakit saat wajahmu terlintas di benakku.

Orang-orang berkata 'seburuk apapun mereka, mereka tetaplah orangtuamu'.

Apa tetap pantas kau disebut orang tua yang bahkan tak mencari anaknya, bahkan sepertinya kau terlihat bahagia saat aku menghilang.

Bukankah begitu 'Mama'?.

..

"Kau harus minum ini." Renjun hanya terpaksa menerima beberapa pil yang diberikan dokter padanya.

Fisiknya tidak sakit

Namun pikirannya terluka.

Kenapa semua hal buruk datang padanya.

"Aku tak pernah meminta untuk dilahirkan, Chan."

Renjun menatap lurus kedinding kamarnya. Tak ada apapun didalam ekspresinya yang dapat diartikan Haechan. Hanya wajah kosong tak berkehidupan yang dapat dilihatnya.

"Jika aku pergi dari dunia ini, semua akan berakhir 'kan?." Tangan Haechan bergetar menarik Renjun kedalam pelukannya. Ia tidak tau apa yang dilalui Renjun. Namun ia dapat merasakan seberapa putus asa-nya Renjun.

Masalah terus datang padanya seolah ia adalah inti dari bumi, dikelilingi masalah sepanjang hidupnya.

"Aku disini jika kau membutuhkanku, Renjun."

Renjun tak menangis, hatinya sudah mati.





"Aku ingin pergi."

.
.

~AttForLyfe~

Bugh!.

"Kau pikir apa yang sedang kau lakukan, hah!."

Bugh!.

Dinginnya malam itu tak menghentikan mereka, pukulan demi pukulan diwajah masing-masing.

Pikiran buntu diotak keduanya membawa mereka pada keadaan ini.

"KAU MENGHANCURKAN HIDUPNYA, BRENGSEK!."

"Lalu kau pikir aku akan lari begitu saja dari semua ini!?." Jeno berteriak frustasi dengan rahang dan bibirnya yang dibasahi darah segar.

"KAU BAHKAN TAK TAU APA ARTI RENJUN UNTUKMU!." Satu pukulan lagi diwajah Jeno, menambah lebam diwajahnya.

"DIA SEGALANYA!."

"DIA..

aku menghancurkannya." Jeno terjatuh ditanah. Ia tak menyalahkan pemuda itu, ia hanya seseorang yang kenal dengan Renjun. Namun sangat melindungi Renjun, bukan sepertinya yang menyakiti Renjun.

Apa sebaiknya ia menghilang dari kehidupan Renjun?.

Dan membiarkan Renjun menjalani kehidupan barunya tanpa Jeno.

"Berjanjilah, Lee Jeno."

"Berjanjilah untuk membuatnya bahagia,

Atau aku yang akan melakukannya sendiri."

.
.

DARK LIGHT ˚NORENMIN˚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang