Haechan hanya bisa mengikhlaskan Renjun memilih keinginannya sendiri kali ini.
Rasanya Jeno seperti sudah berubah dilihat dari apa yang sudah dilakukannya untuk Renjun.
"Mereka terlihat serasi ya." kekeh Jaemin yang ikut mengintip bersama Haechan.
"Hm, kuharap dia tak merasakan pukulan ku lagi lain kali."
Jaemin mengangguk dengan senyuman lebar diwajahnya yang entah mengapa membuat Haechan sedih.
Ia tahu Jaemin menyukai Renjun walaupun ia tak pernah mengatakannya tapi perlu di apresiasi bahwa Jaemin memberikan Renjun pada Jeno lagi demi kebahagiaan Renjun.
"Kau mau ku antar?."
"Hm, boleh. Aku seperti obat nyamuk berada disini." Haechan menutup pintu kamar itu perlahan meninggalkan Jeno dan Renjun berdua disana, sementara ia dan Jaemin kembali ke apartemen.
Fullsun
Jaga dia kalau kau tak ingin kukirim ke neraka"Orang mungkin berubah seiring waktu 'kan." Desah Haechan sambil masuk kedalam mobil Jaemin.
"Tentu."
...
Haechan sudah tiba dirumah sakit pagi-pagi sekali. Renjun dan mantan pacarnya itu tak membawa sehelaipun baju ganti.
Jadi ia terpaksa kesana lagi sekalian mengajak mereka sarapan.
Haechan menahan niatan nya untuk mengagetkan mereka dan malah memilih untuk mengintip dilubang kunci.
Dua orang yang sedang menatap keluar jendela rumah sakit.
Perlahan Haechan mendorong pintu itu mengendap agar membuat suara seminim mungkin.
"Anak itu berlari kearah perawat itu?."
"Ya, perawat itu memberinya semangkuk eskrim."
"Hihihi pasti sangat menggemaskan."
Renjun memalingkan wajahnya pada Jeno dengan senyuman lebarnya."Mm, sangat menggemaskan." Jawab Jeno terpaku menatap wajah Renjun.
Renjun kembali meluruskan wajahnya kedepan membiarkan angin pagi itu meniup helaian surai nya perlahan.
Jeno masih menatap wajah Renjun dari samping tanpa henti.
Tangannya bergerak naik merapikan poni Renjun perlahan.
"Jen.."
"Renjun, ak-aku masih menci-."
"EKHEM!!."
"Arghh maaf sekali aku menganggu momen romantis ini." Haechan membalikkan badannya seolah ingin pergi.
"Haechan!." Renjun memanggilnya sebelum Haechan pergi.
"Mm..aku lapar." Ucap Renjun sambil terkikik memegang perutnya.
"Aku sudah kenyang." Keluh Haechan.
"Eoh? Kau tidak mengajakku makan?." Kesal Renjun memukul udara dihadapannya.
"Aku sudah kenyang dengan cinta kalian."
"Haechan!." Renjun menghentakkan kakinya kesal.
"Hm..ayo cepat aku sangat lapar sekarang. Aku ingin sarapan apa ya?...bagaimana kalau ucapan manis tuan Lee Jeno?." Haechan mencibir Jeno sambil menggandeng Renjun untuk turun kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LIGHT ˚NORENMIN˚
Fanfiction[COMPLETE]☑️☑️ "Kau benci jika aku kembali?." "Untuk apa aku membenci sesuatu yang pernah kusukai, Jeno-ya." Senyum itu yang tak pernah berubah walau kehidupan pemiliknya 180˚ berputar. -Teruntuk kalian yang merasa dunia begitu kejam. Angst.