1 Tahun Kemudian.Rasa sakit itu memang masih tertinggal ketika aku mengingatnya.
Tapi sekarang kebahagiaan sudah menutup luka yang kupikir tidak bisa disembuhkan itu.
Tanpa kusadari orang yang harusnya menyayangiku pergi meninggalkanku., sementara orang yang kusayang berada tepat disampingku menyayangiku.
Detik demi detik, hari demi hari, bulan demi bulan semenjak kebahagian sempurna ini kudapatkan.
Aku tak pernah menyesali apa yang pernah kurasakan dulu.
Berada disini bersama orang yang kucintai sudah membuat duniaku lengkap.
Manusia memang pasti pernah membuat kesalahan, begitupun Jeno
Dan begitupun aku.
...
"Renjunie..sudah siap?." Jeno membuka pintu kamar.
"Uhm sudah aku hanya menunggumu." Renjun berdiri dan memeluk kekasihnya itu sebentar.
Menyandarkan kepalanya di bahu Jeno membiarkan kekasihnya itu mengusap rambutnya lembut.
"Kau sangat harum." Jeno mencium pipi Renjun gemas.
"Tentu saja."
"Jangan berdekatan dengan orang lain atau mereka akan mengambil kekasih cantikku ini, hmm.." Jeno mencubit hidung Renjun lalu mencium pipinya lagi.
"Uhum.." Renjun masih berdiri disana tersenyum menatap Jeno, walau sudah satu tahun dilewatinya Renjun masih sangat bersyukur setiap hari ketika ia bisa melihat wajah Jeno.
"Kemari."
Jeno mencium bibir manis Renjun sejenak, ia tak ingin lagi kehilangan makhluk mungil ini.Ia memang bodoh pernah meninggalkan Renjun.
Karena hanya penyesalan yang tertinggal diakhirnya.
"..."Renjun melepaskan ciuman mereka lalu menatap wajah Jeno yang lebih tinggi darinya.
"Aku mencintaimu, Renjun."
Cup!
Renjun memeluk tubuh itu lagi dengan senyuman lebar diwajahnya.
"Aku juga sangat mencintaimu."
..
"Disini tempatnya." Jeno memarkirkan mobilnya disebuah pekarangan rumah yang juga sudah penuh dengan kendaraan tamu undangan yang lain.
"Apa Haechan sudah datang ya?." Renjun berjalan masuk kedalam pesta itu dengan Jeno yang tak melepaskan tangannya.
"Hei!." Haechan melambaikan tangannya pada Renjun. Ia hanya sedang duduk bersama kekasihnya, Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LIGHT ˚NORENMIN˚
Fanfiction[COMPLETE]☑️☑️ "Kau benci jika aku kembali?." "Untuk apa aku membenci sesuatu yang pernah kusukai, Jeno-ya." Senyum itu yang tak pernah berubah walau kehidupan pemiliknya 180˚ berputar. -Teruntuk kalian yang merasa dunia begitu kejam. Angst.