~AttForLyfe~
Hanya semilir angin yang meniup helaian rambut tipis Huang Renjun dipelukan Jeno. Terlelap hingga pagi hari bersama pemuda itu.
Banyak yang mereka bicarakan semalam, berakhir dengan dua orang yang tidur bersama saling berpeluk memaafkan kesalahan satu sama lain.
Renjun akhirnya kembali merasakan tidur tenangnya setelah berminggu-minggu.
Pemuda manis itu akhirnya membuka matanya diikuti senyuman tipisnya merasakan Jeno masih berada disana.
"Bagaimana tidurmu?." Pertanyaan yang selalu dilontarkan Jeno kepada Renjun.
"Jika aku bisa memilih, sepertinya lebih baik untukku tertidur saja kkk.." Renjun memeluk tubuh dihadapannya melupakan fakta bahwa hubungan mereka sudah berakhir.
"Akan melelahkan jika harus tertidur sepanjang hari, manis."
"Tapi aku bisa melihatmu disana."
Begitu polosnya jawaban Renjun hingga membuat pemuda dihadapannya terdiam.
"Jen.. hei kenapa diam."
"Aku pikir akan bolos sekolah hari ini." Jeno turun dari ranjang sambil menarik selimut yang masih menutupi Renjun untuk dilipatnya.
"Apa yang akan kau lakukan sampai harus bolos, huh?."
"Menjagamu tentu saja." Satu kalimat yang berhasil membuat semburat kemerahan diwajah Renjun muncul.
"Kalau begitu, kau harus membuatkan mi instan untuk ku." Kikik Renjun menjahili temannya itu. Ia turun dari kasur dengan cepat, Renjun benar benar sudah menghapal letak dan posisi semua barang dikamarnya.
Hanya saja Jeno dan yang lainnya belum benar-benar mempercayainya.
"Kau tak pernah sarapan sebelum mandi,Ren."
"Kau siapkan sarapan dan aku akan mandi."
Jeno mengendikkan bahunya acuh dan malah menarik lengan Renjun kedalam kamar mandi. Renjun hanya ikut saja, ia tau apa yang akan Jeno lakukan.
Mandi bersamanya?.
Itu mungkin saja terjadi, lagipula mereka sudah pernah melakukannya sebelumnya. Bedanya kali ini Renjun tidak akan melihat tubuh atletis Jeno lagi.
Itu lebih baik, mandi akan selesai dengan sangat cepat.
Dan benar seperti tebakan Renjun, Jeno segera mengguyur tubuhnya dengan air hangat, menyabuninya dan membilasnya dengan segera. Setelah itu Renjun hanya mendengar gemericik air yang menandakan Jeno sedang mandi disebelahnya.
"Jangan letakkan dalamanmu di keranjang lagi, Jen."
"Kenapa?, milikku tak akan tertukar dengan milikmu ahahah."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LIGHT ˚NORENMIN˚
Fiksi Penggemar[COMPLETE]☑️☑️ "Kau benci jika aku kembali?." "Untuk apa aku membenci sesuatu yang pernah kusukai, Jeno-ya." Senyum itu yang tak pernah berubah walau kehidupan pemiliknya 180˚ berputar. -Teruntuk kalian yang merasa dunia begitu kejam. Angst.