Limitless

961 124 11
                                    

Haechan mengguncang bahu Renjun kuat berteriak pada teman yang sudah dianggapnya saudara itu.

"KAU BERTEMU DIA?!."

Renjun menggeleng menutup mulutnya terisak.

"JENO?!." Haechan menggeram marah menendang angin dihadapannya.

Keheningan diantara mereka, hanya suara isakan Renjun yang terdengar.

"Aku merindukannya.." lirih Renjun terjatuh dilantai.

"Kenapa dia lagi Renjun-ah?." Haechan meremat rambutnya frustasi.

"..." Renjun hanya menggeleng kuat.

...

Jaemin berdiri didepan pintu apartment Renjun mendengar semua percakapan Haechan dan Renjun.

Ini lebih rumit dari yang ia pikirkan.

Remaja itu sudah menghadapi hal buruk dihidupnya, setiapnya membuat luka dalam untuk Renjun.

Jeno.

Dia mengobati luka-luka itu, walaupun kini orang itu juga ikut membuat luka baru untuk Renjun.

Tapi hanya ia yang berhasil menyembuhkan Renjun.

Ia yang Renjun butuhkan.

Bukan dirinya.

...

Sepasang cincin silver didalam kotak beludru itu sudah berada ditangan Jaemin.

Ryujin.

Kekasihnya yang sudah menanti Jaemin dengan sabar.

Hari itu akan tiba, pernikahan mereka. Jaemin tak mungkin mundur, ia sudah berjanji.

Walaupun ada orang lain yang ia cintai, tapi Jaemin tidak pantas untuk Renjun.

"Jaemin, ayo." Suara seseorang memanggil Jaemin.

Ryujin berdiri dimobil menunggu Jaemin untuk menemaninya menjenguk nenek Ryujin dirumah sakit.

"Nenek sangat suka bunga ini, beliau selalu merengut ketika dibawakan warna lain." Ujar Ryujin tersenyum sambil merapikan seikat bunga mawar dengan baby'sbreath itu.

"Itu pasti kesukaannya." Balas Jaemin.

"Um!Nenek sangat suka, padahal ini melambangkan cinta dan sangat tepat untuk pernikahan." Ryujin terkekeh pelan menyandarkan kepalanya pada bahu jaemin yang sedang menyetir.

"Kalau begitu kita harus menggunakannya nanti." Usul Jaemin mengusak rambut pirang kekasihnya.

...

Jaemin berjalan menelusuri koridor kosong rumah sakit dengan segelas americano dingin ditangannya. Ryujin sedang menonton drama dengan neneknya jadi ia memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak.

Kamar demi kamar ia lalui dengan berbagai macam nama pasien dipintunya.

Hingga kaki Jaemin terhenti saat beberapa perawat melaluinya dengan membawa sebuah ranjang dengan seorang pasien.

Jaemin mencoba untuk mengintip tapi ia akhirnya memalingkan wajahnya merasa ridak seharusnya ia melakukan itu.

Rombongan perawat itu masuk kesebuah kamar tak jauh dari tempat Jaemin berdiri.

Sepertinya pasien itu baru saja dipindahkan.

Tak lama seorang perawat mengganti nama didepan pintu itu dengan nama pasien yang barusaja masuk.


Mata Jaemin terbelalak menatap papan nama itu.








Tuan Lee Jeno.






DARK LIGHT ˚NORENMIN˚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang