sudah sampai ke hutan pinus, destinasi karyawisata kali ini.
kebiasaan sekolah itu gak mungkin ngasih jalan-jalan percuma. pasti ada nyelip tugas.
biasa. biologi. fotoin tumbuhan dikotil monokotil dan kotil-kotil lainnya
tapi namanya juga oh raeji. yang penting rapihin feeds instagram dulu. tugas? belakangan.
"1, 2, 3!"
"udah kan? sekarang giliran gua"
begitu winter pengen motoin gua, tiba-tiba jaehyuk nimbrung, "jeruk!"
"ih! minggir lo! ganggu aja orang mau foto" protes gua
"tapi kok lo disini sih? gak bareng asahi?" tanya jaehyuk
iya juga ya. gua belum cerita ke jaehyuk tentang masalah gua dan asahi.
"jaehyuk, gua sama asahi lagi berante--"
"asahi lagi sakit loh"
gua auto tersontak denger kalimat jaehyuk, "hah?! asahi kenapa?!"
"dia mual terus lemes gitu. hamil kali? sekarang dia lagi istirahat di bus"
gak mikir dua kali, gua langsung lari menuju ke arah bus dengan perasaan khawatir.
•••
"raeji? kok lo disini?"
asahi kebangun waktu gua masuk ke bus terlalu menggebu-gebu.
lihat mukanya yang pucet, gua menduduki kursi di sampingnya, "lo kenapa?"
"gapapa. cuma mabok aja--aduh..." rintihnya sambil memegang ulu hati.
fix. anak ini kena maag.
gua beranjak dari tempat duduk, ngambil tas dan nyari obat-obatan yang biasa gua bawa kalau lagi jalan-jalan.
"nih. minum". gua meletakkan satu pil obat maag diatas telapak tangan asahi dan nyodorin botol minum.
cowok itu pun meminum obatnya.
gua menghela nafas, "kok lo bisa sampai begini sih? padahal lo tipe orang yang gak gampang kena maag loh"
asahi cuma bisa nunduk.
"lo telat makan?" tanya gua
dia diem.
"lo bergadang?" tanya gua lagi
dia masih diem.
merasa dikacangin, gua menghela nafas panjang, "yaudah, gua pergi aja. maaf karena gua udah ganggu waktu istirahat lo"
asahi meraih tangan gua, menahan pergerakan gua. "oh raeji..."
kedua alis gua terangkat begitu asahi melingkarkan tangannya di lengan gua, seperti meluk guling.
sambil memejamkan matanya, asahi menjawab pertanyaan gua tadi.
"gua gak nafsu makan. gua gak bisa tidur nyenyak"
gua terdiam sambil asahi melanjutkan kalimatnya,
"gua udah pikirin semuanya. gua salah, raeji. gua memang brengsek"
sempet ragu, akhirnya gua beranikan diri buat speak-up, "ini bukan salah lo. kita memang sudah sama-sama capek dan--"
"nggak" potong asahi, "lo sama sekali gak pernah bikin gua capek. sekalipun kagak. justru lo adalah alasan dibalik tiap senyum gua. waktu itu, gua gak bermaksud buat ngebentak lo. maaf. itu kebiasaan gua yang jelek banget. akan gua ubah. demi lo. tolong, gua sayang sama lo, raeji. gua kangen kita kayak dulu lagi. baru beberapa hari, gua udah gabrut kayak gini. gua serius bisa hancur tanpa lo. please jangan tinggalin gua. i love you more than anything"
sepertinya hari ini adalah rekor asahi mengucapkan kata begitu banyak. suaranya juga semakin terdengar parau.
gua menatap mata sendunya, "hamada asahi, gua sayang sama lo. gua juga kangen. tapi ini melelahkan. gak hanya sekali dua kali. hampir tiap hari gua dicuekin, dibentak, dimarahin. lo pikir gua gak sakit hati sama kelakuan lo yang kasar itu--"
kalimat gua terpotong begitu asahi menarik gua ke pelukannya.
"gua bener-bener nyesel sudah bikin cewek yang gua sayang kecewa dan pergi. gua juga ngerasa gak pantas buat dimaafin karena telah nyakitin hati lo--",
"tapi tolong kasih gua kesempatan untuk memperbaikinya. gua gak akan bikin lo sedih lagi. mulai sekarang, oh raeji adalah prioritas hamada asahi" ucapnya lembut yang sukses menghipnotis gua.
gak pernah gua sangka asahi akan sampai seperti ini.
ketulusannya bener-bener bisa gua rasain.
padahal yang orang tahu, asahi adalah orang yang keras dan punya harga diri tinggi. namun asahi juga hanya manusia biasa yang takut kehilangan.
dan gua juga takut kehilangan dirinya.
pertahanan gua ambruk. rasa ego akhirnya kalah dengan rasa sayang yang tulus dari hati.
"asahi... gua mau maafin lo, tapi... tolong maafin gua juga ya" pinta gua
"gak akan ada asap kalau gak ada api. lo gak akan bentakin gua sampai segitunya kalau gua bisa sedikit lebih dewasa. maaf juga karena gua gegabah dan minta putus hari itu. tapi jujur, bukan itu yang gua mau. makasih juga karena lo gak ngeiyain ajak putus gua dan milih untuk bertahan karena gua sejujurnya juga gak pengen kehilangan lo" lanjut gua
asahi ngangguk, "gapapa. gua ngerti. siapapun yang ada di posisi lo pasti juga mikirin hal yang sama"
gua menatap matanya hangat, "sahi-ya. kita berubah jadi lebih baik bersama yuk?"
hatinya lega begitu mendengar panggilan yang dia rindukan selama ini, 'sahi-ya', kembali keluar dari bibir gua.
terlihat lesung pipi yang begitu manis, asahi tersenyum sambil menyeka air matanya sendiri, "makasih raeji. i love you"
"i love you too, asahi"
dan sejak hari itu, asahi jadi makin lengket sama gua. walau masih kaku, setidaknya asahi udah gak pernah kasar atau ngebentak gua lagi.
dan gua juga berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa.
semoga masalah kayak gini gak terjadi lagi untuk kedua kalinya,
karena gua sesayang itu sama asahi.
•pacar•
baikan. yey☺
gak jadi ganti judul. yey✨salam dari malaikat asahoy~
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar, asahi✔
Fanfiction[COMPLETE]✔ ❁kok betah sih pacaran sama asahi yang kaku banget kayak kanebo kering?❁ -hareunable, 2022✨