"raeji, suka kopi gak?" "lo lebih suka warna gelap atau terang?" "btw, lo punya phobia gak?" "ternyata hobi lo main twitter ya?"
jadi bawel. banyak nanya. banyak komen.
apa-apa di komen.
kayak tadi pas berangkat sekolah, dia komen, "oh. ternyata lo sukanya naik motor dulu baru pakai helm"
terus waktu istirahat, "oh. ternyata lo suka makan pedes ya"
sampai pulang sekolah, "oh ternyata jadwal piket lo tiap hari selasa"
bahkan sekarang, dia pun nemenin gua lagi nge-fangirl di rumah.
"selain ikon, lo suka boyband apa lagi--"
"sahi. lo kesurupan ya?" potong gua.
"gak. kenapa?" datar asahi.
"lo gak kayak biasanya" ujar gua dengan tatapan curiga padanya.
"gak suka ya?" tanya asahi
"ihhh bukan gitu" jawab gua. "bingung aja. sikap lo aneh dari tadi pagi"
"perasaan gua gak ngapa-ngapain deh" ucap asahi
"aneh tau" seru gua, "jadi kepoan. jadi tukang komen. gua lagi apa dikomenin. apa-apa dikomenin"
"lo risih ya?" tanya asahi
"bukan gitu, sahi sayang. gua cuma heran--"
"gua cuma pengen tau lebih tentang lo. maaf"
bibir asahi ditekuk ke bawah. DUH GEMES GEMES--
"kok malah senyum-senyum sih?" tanya asahi.
gua ngegeleng, "gapapa kok. cuma gemes aja lihat mas pacar"
"tumben banget si cuek ini pengen tau tentang gua" lanjut gua.
"ini karena cinta pertama lo tau segalanya tentang lo. masa gua gak tau apa-apa. gua kan pacar lo"
hah? cinta pertama?
otak gua ngeloading. agak lama.
sampai akhirnya gua sadar.
"JANGAN-JANGAN MAKSUD LO CHOI BEOMGYU?!"
asahi ngangguk, "waktu itu gua gak sengaja lihat diary kecil lo di kamar. gua baca dan banyak nama choi beomgyu disitu"
gua pun ketawa, "yaoloh sahi sahi. choi beomgyu itu satu-satunya temen kecil gua dulu. jadi wajar banyak nama dia. bukan berarti dia cinta pertama gua. lagipula gua gak pernah ada perasaan apa-apa sama beomgyu--"
"tapi kalau beomgyu yang suka sama lo gimana?" potong asahi
"hah? maksud lo--"
"beomgyu tuh suka sama lo, raeji. dia bilang sendiri ke gua kemarin. pokoknya, dia gak boleh rebut lo dari gua. lo itu pacar gua. titik."
oke. gua cukup kaget sama fakta beomgyu. tapi daripada itu, ada yang lebih menarik bagi gua,
wajah cemberut seorang hamada asahi.
serius. baru kali ini gua lihat asahi cemburu segemas ini.
cowok yang biasanya sedingin es, selalu gak peduli apapun disekitarnya, kini lagi ngedumel terbakar api cemburu.
"anjirlah si beomgyu itu! mancing emosi gua aja. kenapa sih dia harus suka sama lo? emang gak ada cewek lain apa? lo kan cewek gua--"
omelannya terpotong begitu dia sadar gua menatapnya dalam sambil senyum-senyum menahan geli.
pipinya jadi merah, "k-kenapa lihatinnya sampai begitu?"
"ternyata asahi bisa sebawel ini ya" senyum gua gemas.
"tenang aja sih. gua cuma punya lo, sahi. mau itu beomgyu atau siapapun, lo tetap pemenang di hati gua" lanjut gua.
"gua pengen selalu jadi pemenang tetap di hati lo, raeji. makanya let me know everything 'bout you. setidaknya gua harus tau apa yang lo suka, apa yang lo gak suka"
belum gua jawab, cowok itu tiba-tiba menarik gua ke pelukannya lalu melanjutkan kalimatnya lagi,
"gila sih. baru kali ini gua ngerasa sejatuh cinta ini sama orang. oh raeji, cuma lo doang yang bisa buat gua begini"
gua diem mematung. gak tau harus memberi reaksi apalagi.
sebab selama ini gua yang selalu maju duluan. giliran asahi yang maju duluan kayak gini, gua nya keburu meleyot.
