gua tersontak begitu mendapati asahi yang lagi berdiri di depan kelas gua.
"sahi?"
"oh. baru bubaran?" sapa asahi sambil senyum canggung.
dahi gua mengerut, "kok disini?"
"emang lo gak mau pulang bareng gua?" tanyanya balik.
"b-bukan gitu. tapi gak biasanya lo yang nunggu disini. biasa juga gua yang nyamperin lo"
"sesekali gua yang nyamperin, gak boleh ya?"
memang sesimpel itu asahi membuat jantung gua berdebar kencang.
walau masih kaku, tapi gua mulai ngerasa kalau makin kesini karakter cuek dan dingin asahi perlahan mulai mencair.
contoh kayak sekarang aja nih.
dulu kalau gua udah lagi ngelamun begini, pasti dibentak "oi. ngapain bengong? buruan!"
tapi sekarang, dia bisa meraih tangan gua dan menggengamnya posesif, "yuk pulang"
dengan semangat, anggukan gua berikan menyetujui ajakan pulangnya asahi.
•••
"baguslah kalau gitu" lega asahi setelah denger penjelasan gua barusan.
sebelum pulang ke rumah, gua dan asahi jajan eskrim dan duduk di ayunan di deket taman.
dan gua barusan cerita ke asahi tentang choi beomgyu.
agar gak mengganjal di hati, gua mutusin untuk klarifikasi sendiri ke beomgyu.
dan... omongan hamada asahi ternyata benar.
tapi choi beomgyu ada menambahkan kalimat, "tenang. gua gak bakal ganggu hubungan kalian kok karena gua lihat lo sebahagia dan sesayang itu sama asahi. gapapa. perasaan ini biar gua pendem aja sampai hilang dengan sendirinya"
sejujurnya gua gak tega... tapi hal ini memang harus diluruskan bukan?
setidaknya gua lega karena beomgyu gak ada niatan buruk apapun.
selain itu, mata, hati, dan pikiran gua juga semuanya akan terus ke hamada asahi.
"jadi lo gak usah cemburu lagi" ujar gua.
asahi terkekeh, "iya iya. gua percaya sama lo kok"
"makasih ya lo udah jaga perasaan gua" sambung asahi.
"apa sih sahi. gini aja kok ngucapin makasih segala sih?", gua terkekeh pelan lalu ngelanjutin kalimat tadi, "tapi, samasama yaa"
kita pun kembali menyantap eskrim sambil memandangi langit
"oh raeji" panggil asahi
"hm?"
"hubungan kita ini pasti kuat kan?"
gua pun sontak menoleh padanya, "maksud lo?"
"mau sebanyak apapun kerikilnya, mau sedalam apapun lubangnya, dan sejauh apapun jarak kita, hubungan ini pasti kuat kan?"
karena bingung, gua pun balik nanya, "lo sendiri kuat kagak?"
kedua mata asahi pun menatap gua teduh, lalu tersenyum simpul,
"kalau gua sih percaya kita kuat" yakinnya "lo juga percaya sama gua kan?"
gua ngangguk-ngangguk kuat, "pasti, asahi. pasti kuat kok. tenang aja"
sebuah senyuman indah dengan mata bulat yang bening itu pun terlukis di wajah asahi.
"kalau... seadainya nanti gua ada salah atau bikin lo kecewa, lo boleh marah sama gua atau jambak gua, pokoknya terserah lo. tapi tolong jangan benci sama gua ya" ucap asahi
gua pun mencibir, "makanya jangan bikin gua marah dong"
"hahaha. iya iya" kekeh asahi.
percakapan kita pada sore ini ditutup dengan pemandangan indah sunset sambil kepala gua menyender pada pundak asahi.
"raeji, maafin gua..."
•pacar•
waduh. apa lagi nih?🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar, asahi✔
Fiksi Penggemar[COMPLETE]✔ ❁kok betah sih pacaran sama asahi yang kaku banget kayak kanebo kering?❁ -hareunable, 2022✨