krywst(1)

3.5K 511 47
                                    

"ASIK! KITA SATU BIS!" riang winter sambil loncat-loncat di depan gua. hari ini sekolah lagi ngadain karyawisata.

terus asahi gimana?

sudah dua hari sejak hari itu kita berdua gak saling kontakan lagi.

terakhir dia bilang, "...jangan putusin gua. gua mohon kasih hubungan kita ruang dan waktu dulu"

jadi sekarang hubungan kita gajelas. pacaran bukan. putus juga bukan.

mungkinkah ini yang dinamakan break?

sudahlah. cukup ngegalaunya. gua mau seneng-seneng selama karyawisata ini.

gua sama winter duduk berdua di bangku barisan tiga dari depan. gua milih untuk duduk di dekat jendela. seperti sahabatan pada umumnya, kita berdua gibah sekaligus bercanda tawa sambil nunggu semua orang sudah naik ke bus.

sampai senyum gua redup begitu melihat seseorang juga masuk ke bus ini.

"wow. ternyata asahi juga di bus ini" gumam winter. sementara gua mengalihkan pandangan gua ke luar jendela, gak mau melihat asahi.

padahal hati gua rasanya seneng banget melihat wajah asahi sekilas. bohong kalau gua bilang gak kangen sama dia.

tapi mau gimana lagi.

sampai akhirnya asahi melewati bangku kita dan milih duduk di kursi paling belakang.

winter menyenggol gua dengan sikunya, "lo masih berantem sama asahi?"

gua ngangguk pelan.

"tapi kelihatannya asahi masih sayang sama lo. tadi dia ngelihatin ke arah lo terus loh" kata winter

"mau sampai kapan kalian begini terus?" tanya winter lagi

gua termenung sebentar, "gua gak tau"

di saat yang sama, busnya berangkat.

•••

"raeji. beli starbuck yuk-- lah? ketiduran?" ucap winter begitu bus kita berhenti di rest area.

karena gua ketiduran, akhirnya winter turun sendiri. sekalian cewek itu juga mau nyamperin pacarnya yang ada di bus lain.

gak lama, ada cowok yang tiba-tiba menempati bangku kosong winter itu.

iya. itu adalah asahi duduk di samping gua.

cowok itu melepas jaketnya untuk menyelimuti badan gua, memindahkan pelan kepala gua perlahan ke pundaknya.

tangan kirinya mengenggam jemari gua, dan tangan kanannya merapikan anak rambut gua yang berantakan.

"asahi! kenapa lo duduk di kursi gua?--"

"ssttt! nanti raeji kebangun" ucap asahi motong kalimat winter.

"btw, gua pengen bareng raeji. jadi tukeren tempat duduk, boleh?" mohon asahi.

winter menghela nafas pasrah, "yaudah deh. tapi awas lo kalau bikin raeji kesel atau nangis. ngerti?"

asahi ngangguk paham sebelum winter akhirnya membiarkannya dan duduk di belakang.

dan bus nya berangkat lagi.

•••

"udah bangun?"

mata gua menyipit, masih menetralkan cahaya yang masuk ke netra. "asahi?"

ini mimpi bukan sih? kok suaranya terdengar nyata banget?

sampai akhirnya nyawa gua kekumpul semua yang menyadari ini bukan mimpi. gua melotot lalu menarik badan mundur menjauh dari asahi.

"kok jadi lo disini?! winter mana???"

asahi nunduk bangku belakang, "lagi tidur disana. gua minta tukeran sama dia"

gua melepas jaketnya lalu mengembalikannya. "ada apa?" tanya gua

"gua pengen jelasin semuanya, boleh?" tanya asahi

gua memalingkan muka, "jangan sekarang. gua gak pengen mood gua hancur hari ini. ntar aja pas pulang karyawisata"

asahi menghela nafasnya, "oke"

canggung berada di tengah kami sekarang. sampai gua tersontak begitu asahi menidurkan kepalanya di atas pundak gua.

"asahi, lo ngapain sih--"

"gantian" singkatnya.

gua menarik nafas panjang. jujur, gua gugup banget sekarang. gua cuma berharap asahi gak denger suara jantung gua yang berdegup kencang daritadi.

"oh raeji..." panggil asahi gak ngubah posisinya sama sekali.

"apa?"

"gua kangen"

•pacar•




rujuk lagi gak ya?

rujuk lagi gak ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
pacar, asahi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang