jm : tuhan menginginkan kita saling jatuh cinta tapi melarang aku terluka.
[ •••]
"Jeon Changwook milik Kim Yoona."
Tulisan itu bagai sebuah belati tajam merajam hati Jungkook. Membabat habis rasa bahagia setelah menerima kembali Yeri yang telah sudah bohong perihal pekerjaannya di masa lalu yang tentu saja membuat Jungkook sempat ingin bertengking namun sekali lagi memberi toleransi nama cinta.
Tapi sepertinya kata maaf sudah tidak ada lagi untuknya sekarang, begitu Jungkook menggebrak meja di ruangan itu, melempar selembar foto yang telah usam tepat mengenai wajah Yeri yang lantas meneguk salivanya yang terasa tertahan di tenggorokannya.
Seketika panik mulai memenuhi Yeri. Memberanikan diri mendongak, ia menatap takut Jungkook yang terlanjur murka.
"Jelaskan apa maksud tulisan dan foto ini! Aku yakin kamu tahu semuanya. Dan sebaiknya kamu jujur padaku, Yer. Atau kau akan menyesal saat aku sendiri yang mencari tahu segalanya. Kau kenal aku bukan? aku bisa berubah jadi kejam sesuai apa yang orang lain lakukan terhadapku. Dan aku takut... jika sampai aku kembali melukaimu lebih dari ini. Jadi katakan sekarang juga!" serang Jungkook, mimik muka berubah memerah dengan emosi yang meledak-ledak.
Kau mungkin tidak mudah terluka, tapi sepertinya ini cukup bikin kamu kesakitan kak Jungkook. Dan kau pantas mendapatkannya!
Jimin lebih kompetitif dari apa yang di harapkan. Menarik bibirnya sedikit lebih berat, memunculkan kesan riang yang justru berubah seperti senyuman asimetris.
Tamat kau sekarang Yeri!
"YERI!" Jungkook berteriak kencang ke arah Yeri yang tak kunjung memberi respon atas pertanyaan yang menyakiti hati dan kepalanya. Mengikis jarak, menyisahkan satu centi di depan wajah gadis yang spontan menutup mata tatkala Jungkook berteriak tepat di depan wajahnya. Seketika saja, tubuh Yeri mendadak dingin. Wajah mulai putih lesi. Tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan untuk bergeser sedikit saja, Yeri tidak sanggup. Kondisinya masih belum cukup pulih untuk melarikan diri. Yang sedang memenuhi kepala gadis itu hanya satu: cara menghilang dari sana saat itu juga. Ketimbang harus menjelaskan semua hal yang menyangkut tentang foto dan tulisan yang ada disana. Baginya, itu sama saja ia bunuh diri namanya.
"Kenapa diam? ayo jawab, Yer. Aku butuh penjelasan darimu!" desak Jungkook menatap Yeri dengan mata mengunus kedua manik gadis itu. "Lebih baik kamu jujur daripada kamu menyesal setelahnya." raung Jungkook memaksa gadis itu bicara dengan menekan mulutnya.
"Awh! le-lepasin, Kookie. Sakit!" ucap Yeri merengek dengan tangan yang berusaha menghempaskan tangan Jungkook yang menekan mulutnya semakin kuat.
Atas kalimat yang susah payah Yeri ucapkan itu, Jungkook melepaskan tangan seraya menatap kedua manik Yeri tajam. "Lalu tunggu apalagi katakan semuanya padaku, Yeri!" paksa Jungkook setengah berteriak bikin Yeri semakin cemas dibuatnya.
Mengelus mulutnya yang terasa sakit
seraya menyingkirkan buliran bening yang sudah lebih dulu luruh membentuk danau kecil di wajahnya. Yeri menatap Jungkook penuh sesal,
sebelum akhirnya menghembuskan napas berat. Cemas dan juga takut kehilangan cowok itu memenuhi Yeri saat ini. Hingga seperdetik berikutnya ia akhirnya bicara."Plis, maafkan aku, Kookie. Maaf karna sudah terlalu banyak bohong dan menipumu. Sebenarnya-"
Tak tahan menunggu terlalu lama, Jimin akhrinya menyambar kalimat gadis itu yang bikin Yeri melirik sinis kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DNA Say Love You
Fanfiction| MPREG ; 2022 | 5| END 💕 VMINKOOK version "Jadi misi lo cuma ngewe sama Jimin, si cupu dari jurusan Ilkom.Gampang kan?" Jungkook tak pernah tahu, jika taruhan yang ia lakukan dengan saudara kembarnya sendiri justru membawa dirinya dalam petaka. Se...