12. KABAR BAIK

24 26 23
                                    

Mobil yang ditunggangi Iva dan Asa berhenti kala lampu merah. Sore ini, kedua ibu dan anak itu akan berkunjung ke rumah Toni. Ini ide Asa. Tidak ada hujan tidak ada badai, tiba-tiba gadis itu mengajak sang Mami untuk ke rumah Toni. Aneh, namun berhasil membuat hati Iva senang. 

'tok-tok'

Seorang anak laki-laki mengetuk kaca mobil, lalu memperlihatkan beberapa gantungan kunci yang menarik perhatian Asa. Lantas Asa menurunkan kaca mobil, berinisiatif membeli benda lucu itu. 

"Gantungan kuncinya Kak, lima belas ribu dapet empat, bebas pilih Kak." Anak laki-laki itu menunjukan satu kotak ukuran sedang yang berisi berbagai macam bentuk gantungan kunci unik dan lucu.

"Aku pilih dulu ya." Belum sampai sepuluh detik, manik mata Asa berhasil menemukan empat gantungan kunci yang warnanya berbeda-beda. Satu berwarna ungu, satu berwarna merah muda, dan dua lagi sama-sama berwarna putih. Keempat gantungan kunci tersebut memiliki model yang sama, yaitu model yang bentuknya seperti susu kotak. 

Asa membuka tas mininya, mengambil selembar uang kertas bernominal lima puluh ribu. "Aku beli yang ini ya, ini uangnya." 

"Maaf Kak, aku nggak ada kembaliannya." 

"Ambil aja buat makan kamu nanti. Sehat-sehat terus ya."

"Makasih banyak Kak, Kakak juga sehat-sehat terus ya, daaah." 

"Dadaaah." Selepas itu, lampu merah berganti menjadi hijau dan Asa menutup kembali kaca mobil. 

"Lucu nggak Mi?" Asa menunjukkan empat gantungan kunci yang barusan dibelinya.

Iva melirik sekilas kemudian kembali fokus mengemudi. "Mami minta satu boleh?" 

"Boleh dong, mau yang mana?" 

"Pilihin yang cocok buat Mami."

Asa mengamati empat gantungan kunci yang berjejer di telapak tangannya. 

"Ini aja nggak papa kan Mi? Nanti jadiin gantungan tas atau kunci mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini aja nggak papa kan Mi? Nanti jadiin gantungan tas atau kunci mobil." Asa memberikan satu gantungan kunci berwarna ungu kepada Iva. 

"Nggak papa, lagian ini warnanya juga bagus kok. Makasih ya cantik." 

"Sama-samaaa."

•••••

Selang perjalanan beberapa menit, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Iva tiba di tujuan. Rumah bergaya kuno bertingkat satu dengan halaman penuh tanaman hijau, terkesan sederhana namun tetap elegan kala dipandang. 

Iva mengetuk pintu kayu bercat putih beberapa kali hingga sosok pria paruh baya menampakkan diri seusai pintu dibuka. 

Toni sempat terbengong beberapa detik. "Kok nggak ngabarin dulu kalo mau ke sini? Ah udahlah, yuk masuk-masuk," ajak Toni. Bingung sih, tapi ya sudahlah. 

K3 : Kehadiran-Kenyataan-KepulanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang