15. PAKU PAYUNG

19 11 24
                                    

Bang Arka : Banjirin komentar di foto ini! Gue senyum nggak gratis, mangkanya kalian pada gue suruh banjirin komentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang Arka : Banjirin komentar di foto ini! Gue senyum nggak gratis, mangkanya kalian pada gue suruh banjirin komentar.

Turutin apa yang dibilang sama Bang Arka barusan ya, biar dia seneng sampe guling-guling di aquarium ikan cupang😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Turutin apa yang dibilang sama Bang Arka barusan ya, biar dia seneng sampe guling-guling di aquarium ikan cupang😎

Semoga suka dan selamat membaca❤️

———

Seperti kata Ayahnya kemarin, beliau tidak bisa menjemput Asa pulang sekolah. Asa pun memilih untuk pulang bersama Wily. Lebih tepatnya nebeng.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari satu menit yang lalu. Dan Asa sudah duduk di salah satu anak tangga paling bawah dari satu menit yang lalu sampai sekarang. Menunggu Wily yang tak kunjung keluar dari kelas.

"Lo belum pulang?" Suara bariton milik Arka membuat Asa refleks menoleh.

"Gue pikir udah pulang dari tadi," tambah Arka. Pasalnya, Arka tadi melihat Asa langsung keluar dari kelas begitu bel pulang berbunyi nyaring. Ia pikir Asa sudah pulang dari tadi, namun nyatanya gadis itu malah seperti anak hilang yang tidak punya teman. Ditambah juga duduk di tangga begini, sendirian lagi, miris sekali melihatnya.

"Mau gue anterin pulang?" tawar Arka.

Seringkali dekat dengan Asa akhir-akhir ini membuat Arka tidak tahu sumber omongannya berasal dari mana. Bingung. Jantung yang setiap kali berdegup kencang kala dekat dengan Asa, pandangan yang tak bisa lepas dari manik mata Asa. Arka begitu bingung dengan perasaannya sendiri bagaimana. Peliknya lagi, kebingungan itu selalu dirasakan oleh Arka setiap dekat dengan Asa. Hanya dekat Asa.

Asa berdiri, lalu menggeleng. "Enggak, nggak usah, makasih. Gue pulangnya bareng Wily."

Arka mengernyitkan dahinya sekejap. Wily? Tumben.

"Nah, itu," tunjuk Asa ke arah Wily dan Gian yang tengah berjalan menghampirinya. Arka mengikuti arah pandang Asa.

"Ayok," ajak Wily begitu sudah berada di hadapan Asa.

K3 : Kehadiran-Kenyataan-KepulanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang