12

5.7K 398 111
                                    

"Der?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Der?"

"Hm."

"Gue tadi ketemu duda."

"Hah?"

"Anaknya ngira gue Mamanya."

"Terus?"

"Gue srepet aja! Bokapnya cakep banget!"

Hendery langsung menoleh kearah Shirin, "Maksud lo?"

"Gue deketin tolol! Tadi gue dapet nomornya. Ahay!" jawab Shirin girang.

Hendery membuang muka.

"Oh iya, sepupu gue gimana? Ada progres ngga?"

Hendery mengendikkan bahunya acuh.

Shirin mengernyit, "Der?"

"Hm."

"Lo kenapa sih? Belakangan ini lo banyak diemnya."

"Ngga kenapa napa."

Shirin menatap Hendery menyelidik, "Lo lagi patah hati apa begimane? Kayaknya iya nih, karna sepupu gue ya?"

Karna lo Shirin.

Hendery tidak menjawab.

Shirin menghela nafas, "Keluar yok!"

.
.
.
.
.

Tok tok tok

"Masuk!"

"Permisi Pak, Ibu Bapak sudah menunggu diluar."

"Ya."

Hana mengangguk lalu keluar dari ruangan Jeffrey.

"Ibu mau minum apa?"

Mama Jeffrey menoleh, "Tolong beliin saya jamu kunir ya, ini uangnya," ucapnya sembari memberi uang Hana.

"Hah? Maaf Bu, tapi dikawasan sini tidak ada jamu."

"Ya kamu carilah! Gimana sih?"

Hana tersenyum paksa, "Baik Bu."

.
.
.
.
.

"Lucas sama Yuqi kemana sih? Lama amat!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lucas sama Yuqi kemana sih? Lama amat!"

"Mereka ngga jadi nyusul," sahut Hendery.

"Loh kenapa?"

"Biasa."

"Sialan! Ngga siang, ngga malem. Ngeweeee mulu!"

Hendery terkekeh, menurutnya saat Shirin sedang mendumel seperti itu sangat menggemaskan.

"Mama?"

Mereka berdua refleks menoleh.

"Oh Ara. Mana Papa?" tanya Shirin sembari clingak clinguk.

"Papa lagi ke toilet."

"Sini," Shirin mengangkat Ara kepangkuannya. "Ayo kenalan dulu sama Om Dery," ucapnya.

"Halo Om. Aku Aya, anak Mama Shilin."

Hendery terdiam.

"Der?"

"Hah? Oh i-iya," Hendery tersenyum kikuk.

"Ara?!"

"Papa! Aku disini!" seru Ara sembari melambaikan tangannya kepada Tristan.

Tristan menghela nafas. "Papa tadi kan udah bilang jangan kemana mana, untung kamu ngga diculik sama badut."

"Aya nyampelin Mama."

Tristan menatap Shirin. "Maaf ya, jadi ngerepotin lagi."

"Apa sih? Ngga papa kali, Ara kan anak aku juga."

"Hah?"

"M-maksud aku一"

Tristan tersenyum, "Ngerti kok."

Shirin tersenyum kikuk, "Oh iya. Ini kenalin, sahabat aku."

Tristan menoleh kearah Hendery lalu mengulurkan tangannya berniat mengajak kenalan, "Tristan."

Hendery menerima uluran tangan tersebut. "Hendery," ucapnya datar.

"Mama, ini apa?" tanya Ara sembari menunjuk tato Shirin.

"Eee...I-itu, seni," jawab Shirin seraya melirik Tristan yang terdiam menatap tato ditangannya. Dalam hati ia meringis, pasti Tristan langsung berpikir yang macam-macam.




Oho!!!
Jangan lupa voment ya guys!!
___
Instagram

ShirinA

ShirinA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️9.456
ShirinA dari belakang aja cantik, apalagi dari depan.

Comments

Deryhen percaya gue

Yuqqi4 udah kayak gitar Spanyol

ShirinA wooo iya! @Yuqqi4

Lrsaaa ya harus cantiklah, kan buat ngelayanin om2

Lucasx4 foto bugil lo gue sebar! @Lrsaaa

And Other Comments

Tbc...

Bad Cover : Tempted ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang