18

4.1K 294 1
                                    

"Maksud Shirin apa sih? Itu cowok siapa? Terus bocil? Kok dia manggil Shirin Mama?" gumam Jeffrey setelah keluar dari ruang rawat Shirin.

"Minggir," ucap Hendery seraya menggeser Jeffrey agar tidak berdiri didepan pintu.

Hendery dan Lucas langsung masuk ke dalam ruang rawat Shirin.

Jeffrey berdecak. Kemudian ia pergi dari sana.

.
.
.
.
.

"Udah sarapan belum?" tanya Hendery sembari mendudukkan bokongnya dikursi sebelah ranjang Shirin.

"Udah."

"Siapa Rin?" tanya Lucas seraya melirik Tristan dan Ara.

"Dia suami gue," jawab Shirin dengan senyum manisnya.

"Hah? Maksud lo?" tanya Lucas tak mengerti.

"Dia Papanya Ara. Ara kan anak gue, jadi dia suami gue," ujar Shirin sembari nyengir kuda.

Tristan menatap Shirin tak percaya, dalam hati ia terkekeh, menurutnya Shirin sangat menggemaskan.

"Om siapa?" tanya Ara sembari menatap Lucas tak berkedip.

"Om Lucas. Kalo yang ini masih inget kan?" ujar Shirin sembari menyentuh pundak Hendery.

"Om Lucas?"

"Iya."

"Yang itu Om Hendery, bener kan Ma?"

"Bener sayang."

Lucas masih bingung, ia menatap Shirin dan Tristan bergantian. "Lo hamidun kok kita ngga tau?" tanya Lucas tiba-tiba.

Mereka langsung menoleh kearah Lucas.

.
.
.
.
.

Bruk

"Aduh!" pekik seorang wanita paruh baya ketika tubuhnya menabrak tubuh besar Jeffrey. "Maaf ya, saya sedang buru-buru," ucapnya lalu pergi begitu saja.

"Eh?" Jeffrey melihat dompet berwarna coklat dilantai. "Dompet siapa? Ibu-ibu itu? Kayaknya iya," gumamnya seraya mengambil dompet tersebut.

Jeffrey membuka dompet tersebut, pertama yang ia lihat adalah foto Shirin yang sedang memakai seragam sekolah SMA. Jeffrey tersenyum penuh arti, "Ternyata ibu-ibu tadi Mamanya Shirin?"

.
.
.
.
.

Ceklek

"Shirin?"

Shirin menoleh, tiba-tiba matanya memanas melihat Mamanya disana.

"Sayang, kenapa bisa begini? Kamu ngapain aja hm? Mama khawatir tau, udah 3 bulan ngga pulang kerumah, dihubungi juga susah. Kamu kenapa sebenernya sayang? Hm?"

Hendery dan yang lain keluar ruang rawat.

"Ngga kemana mana," jawab Shirin seraya memalingkan mukanya.

"Kamu kenapa sayang? Lihat Mama, kalo ada masalah cerita," ucap Mama Shirin sembari mengelus pipi anaknya lembut.

"Aku ngga papa kok," ucap Shirin sembari memaksakan senyumnya.

Mama Shirin tersenyum, namun tiba-tiba senyum itu luntur dan digantikan wajah sedihnya.

Shirin menatap Mamanya khawatir. "Mama kenapa?"

"M-mama...Mama mau c-cerai sama Papa."

Tbc...

Bad Cover : Tempted ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang