23

3.2K 235 0
                                    

07.02 WIB

Ting tong

Ceklek

"Cari siapa?" tanya wanita paruh baya kepada Shirin.

"Mas Tristannya ada Tan?"

"Oh Tristan ya? Ayo masuk."

Shirin tersenyum, lalu mengikuti wanita paruh baya itu masuk ke dalam rumah.

"Kamu siapanya Tristan?"

"Saya一"

"MAMA?" Ara berlari menghampiri Shirin.

"Aduh, jangan lari-lari sayang. Nanti kalo jatuh gimana?"

Ara nyengir kuda, "Kita jadi sekolah kan Ma?"

"Jadi dong."

"Nek, kenalin, ini Mama Shirin. Cantik kan?" ujar Ara sembari tersenyum lebar.

Wanita paruh baya itu tersenyum hangat. Jadi dia?

"Ara, ayo minum su一Shirin?" Tristan terkejut melihat Shirin sedang duduk manis disana.

"Pagi Mas?" sapa Shirin sembari tersenyum manis.

"P-pagi," balas Tristan gugup. "Ekhm, Ara, ayo minum susu dulu," ucapnya seraya memberi segelas susu yang ia bawa kepada Ara.

"Makasih Pa."

"Pagi banget jemputnya," ujar Tristan seraya mendudukkan bokongnya disofa.

Shirin tersenyum, "Soalnya aku udah kangen banget sama Ara," ucapnya sembari mengelus rambut Ara sayang.

Wanita paruh baya alias Mama Tristan itu tersenyum, "Kamu umur berapa?"

"Saya? 20 tahun Tan," jawab Shirin.

"Masih muda banget. Kuliah?"

"Iya Tan."

"Kenal sama Tristan dimana?"

"Waktu itu, Ara sama Papa ketemu Mama di supermarket Nek. Ara dibeliin buanyak makanan sama Mama," ucap Ara setelah menghabiskan segelas susunya.

"BI!" panggil Tristan kepada babysitter Ara.

"Iya tuan?"

"Tolong mandiin Ara ya Bi."

"Baik tuan. Ayo Non Ara," ajak babysitter itu.

Ara merenggut, lalu berjalan mengikuti babysitternya.

Mama Tristan terkekeh melihat cucunya yang berjalan ogah ogahan setiap disuruh mandi. "Ara itu susah banget kalo disuruh mandi, baru kali ini disuruh satu kali langsung mandi," ujarnya sembari menatap Shirin.

Shirin tersenyum, "Ara itu gemesin banget kayak bapaknya," ucapnya tanpa sadar.

"Hah?" Mama Tristan dan Tristan menatap Shirin terkejut.

.
.
.
.
.

13.07 WIB

"Meeting 30 menit lagi Pak," ujar Hana setelah menaruh berkas diatas meja Jeffrey.

"Ya."

Hana melihat Jeffrey yang terlihat kesal, "Bapak kenapa?" tanyanya.

"Ngga papa."

Hana berdeham, lalu keluar dari ruangan Jeffrey.

"Shirin kemana sih?" gumam Jeffrey sembari mencoba menghubungi Shirin berkali kali, namun tidak ada satupun yang direspon.

"Arggghh," erangnya frustasi, sejak tadi pagi, Shirin tidak ada mengabarinya.

Kemarin, Shirin bersikap manis padanya. Sekarang, ia terus diabaikan.

Tbc...

Bad Cover : Tempted ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang