Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
18.34 WIB
"Maaf ya lama," ucap Shirin sembari tersenyum.
Papa Shirin tersenyum, "Kita juga baru nyampe kok. Sini, duduk sini," ucapnya seraya menepuk kursi di sebelahnya.
"Anak kamu cantik banget, nama kamu siapa?" tanya Mama Jessica.
"Shirin tante."
Mama Jessica tersenyum, ia sedikit lega dengan respon anak kekasihnya.
"Dia calon istri Papa, Mama baru kamu," ucap Papa Shirin.
"Ooh jadi dia selingkuhan Papa?" tanya Shirin.
Papa Shirin langsung menoleh, "Shirin!"
Shirin tersenyum menatap Mama Jessica, "Tante cantik banget, pantesan Papa kecantol," ucapnya lalu terkekeh.
"Shirin!"
Shirin menoleh, "Kenapa? Bukannya aku bener? Dia lebih cantik dari Mama, eh?"
"Shirin, jaga ucapan kamu!"
"Tante, aku muji tante loh, ngga mau bilang makasih?" tanya Shirin sembari tersenyum miring.
"Keterlaluan kamu!"
"Anak, cucu, cicit. Tante udah punya, yang ngga punya cuma suami, kenapa ngga nyari laki-laki lain aja sih? Kenapa malah ngerusak rumah tangga orang? Tante udah tua loh, ngga malu apa?"
PLAK
Shirin tersenyum miring seraya menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya. Shirin berdecak, lalu tiba-tiba terkekeh, "Anaknya baru cerai 2 tahun yang lalu karna di selingkuhi, cucunya hamil di luar nikah 2 tahun yang lalu ngga di tanggung jawabin. Kasian banget, eh si tante malah hedon sama Papa saya."
PLAK
"KETERLALUAN KAMU!" bentak Papa Shirin dengan wajah memerah karna emosi.
Shirin tersenyum manis, namun tiba-tiba bersmirk, "Bitch!" desisnya sembari menatap Mama Jessica tajam, lalu berlalu pergi begitu saja.
. . . . .
20.56 WIB
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
