33

2.3K 177 3
                                    

01.29 WIB

Berhenti

Berhenti

Berhenti

"AAAA!"

Jeffrey terbangun mendengar teriakan Shirin. "Sayang, kamu kenapa? Hm?"

Nafas Shirin memburu. Memejamkan matanya mencoba merilekskan diri.

Jeffrey merengkuh tubuh Shirin, mengusap rambut Shirin sayang. "Mimpi buruk ya? Ngga usah khawatir, ada aku di sini."

Berhenti? Kenapa Kakak suruh aku berhenti? batin Shirin.

Jeffrey melepaskan pelukannya, "Aku ambilin air dulu ya?"

Shirin melirik Jeffrey, lalu mengangguk lemah.

.
.
.
.
.

09.00 WIB

"Kita ngapain belanja lagi? Kan di apart masih banyak," ucap Hendery

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita ngapain belanja lagi? Kan di apart masih banyak," ucap Hendery.

"Ini bukan buat lo, ini buat pacar gue."

Hendery terdiam.

Shirin memasukkan apel ke dalam troli tanpa melihat ke belakang.

"Der? Hubungan lo sama Jesslyn gimana? Masih pacaran kan?" Shirin mengernyit saat tak mendapat jawaban. Ia menengok ke belakang, "Der!"

Hendery tersadar, "Hah?"

Shirin berdecak, lalu memungut apel yang ternyata tak masuk ke dalam troli. "Lo mikirin apa sih hah?" gerutu Shirin kesal.

"Rin, gue mau jujur."

"Lo nyembunyiin apa dari gue?"

"Gue suka sama lo."

Shirin terdiam.

.
.
.
.
.

11.20 WIB

Shirin berdecak kesal saat mengingat ucapan Hendery. Ia menggelengkan kepalanya mencoba menyadarkan diri, kemudian mengetuk pintu ruangan Jeffrey.

"Masuk!"

"Sayang!"

Jeffrey mendongak seraya tersenyum, "Kamu ngga sibuk? Katanya lagi semester."

Shirin nyengir kuda.

Jeffrey mendengus, "Jangan terlalu sering bolos, nanti kalo kamu ngga lulus-lulus kita nikahnya juga lama sayang."

Shirin mengerucutkan bibirnya lucu, "Iya iya, ngga akan aku ulangin lagi," ucapnya.

"Kamu bawa apa?" tanya Jeffrey saat melihat paperbag yang di bawa Shirin.

"Oohh ini, makan siang kamu. Kamu pasti belum makan siang kan? Aku masak sendiri loh."

Bad Cover : Tempted ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang