BAB III. HARI-HARI YANG KITA LALUI

90 11 10
                                    

U know ur the one out of a million.

Satu dari sejuta, apakah aku orangnya?

(NARA DEOLINDA)

~~~

BAB III. HARI-HARI YANG KITA LALUI

        Pagi ini, Nara terbangun dengan pemandangan yang selama ini hanya mampu ia impikan. Disampingnya, ada Raka dengan mata tertutup. Kejadian semalam, malam panjang untuk keduanya. Nara tersenyum malu mengingat kejadian tadi malam, hingga tidak sadar laki-laki dihadapannya mulai membuka mata dan tersenyum

"Morning," Ujar Raka dengan suara serak-serak basahnya. Khas suara orang bangun tidur

Jam saat ini menunjukkan pukul 11:00 siang,

"Tidur nyenyak?" Tanya Raka sembari mendekat kearah Nara dan membawa Nara kedalam pelukannya

Nara mengangguk dalam pelukan Raka "... Mau makan apa?" Tanya Nara lembut

Raka tersenyum manis kemudian memeluk Nara semakin erat, "... Kita beli aja nanti,"

Nara tersenyum dan ikut memeluk Raka, Nara mencium bahu telanjang Raka "... Bengkel gak dibuka?" Tanya Nara lembut

"Masih capek, mau libur dulu hari ini"

Raka melepas pelukan itu dan berdiri lalu memakai celananya yang berada dibawah lantai. Kemudian, Raka mulai berjalan keluar dan masuk kedalam kamar mandi.

Nara tersenyum. Malam itu, benar-benar terjadi. Usia 20 tahun. Masa muda dengan banyak sekali hal baru. Nara tidak mau munafik, Nara benar-benar terjerat pada Raka. Nara ingin menang atas Raka, dan kejadian semalam. Seharusnya cukup untuk menjerat Raka

Ahh, Nara tidak mau terlalu memikirkan hubungan mereka saat ini. Rasanya seperti mimpi, Raka benar-benar disampingnya saat ini. Lalu apakah kali ini harapan Nara benar-benar bisa terwujud? Sudah cukupkah Nara berhenti berharap untuk saat ini?

-----

Saat ini, Raka dan Nara tengah berada diatas kursi meja makan dan memakan makanan yang Raka pesan tadi. Raka, sembari memasukkan sesuap nasi kedalam mulutnya. Ia juga membuka ponselnya, membaca pesan yang tertera. Kemudian, terdengar helaan nafas pasrah, Raka langsung mematikan kembali ponselnya dan melanjutkan acara makannya

"Kenapa?" Tanya Nara

"Mesti ke bengkel,"

"Katanya mau libur,"

"Maunya gitu, tapi nanti malem mobilnya mau diambil. Lagian, salah gue juga,'sih. Lupa kalo hari ini ada deadline"

Nara tersenyum, "... Semangat cari duit biar kaya,"

Raka terkekeh, "... Bersyukur deh, kayaknya duit yang dikumplin udah cukup buat biaya 5 tahun kedepan,"

Nara mengangguk,

"Lo, lagi gak ada project tah?"

Nara menggeleng, "... Tabungan gue cukup buat 50 tahun kedepan,"

Raka terkekeh dan mencubit gemas pipi kanan Nara, "... Sombong!!"

Nara tersenyum gemas, "... Harus dong!

"Tapi, emang udah niat buat gak ambil project dulu,'sih beberapa bulan kedepan. Lagi mau istirahat,"

Raka mengangguk, "... Segimana nyaman-nya lo aja,"

1. PUZZLE PIECE [127 : LEE TAEYONG] (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang