a. Hari-hari yang kita lalui

89 11 44
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a. Hari-hari yang kita lalui

    Nara, sudah bangun pagi ini. Jam menunjukkan pukul 09:00 pagi. Sekali lagi, Nara tersenyum hangat akan pemandangan paginya kali ini. Wajah laki-laki yang sempat jadi khayalan, kini berhasil menjadi kenyataan.

Raka, dengan kedua mata tertutup rapat tengah tertidur pulas dihadapan Nara saat ini. Raka terlihat begitu polos dan tampan.

Bobba eyes yang biasanya terjaga, kini tengah tertutup rapat. Bobba eyes yang mampu membuat Nara luluh. Tatapan mata yang mampu menggoyahkan Nara,

Nara tersenyum menatap laki-laki dihadapannya. Senyuman Nara seolah tidak pernah luntur, bahkan Nara sendiri,'pun masih tidak percaya akan apa yang terjadi di hidupnya saat ini.

Raka Shaquille.

Lelaki pertama sekaligus cinta pertama seorang Nara Deolinda. Laki-laki pertama yang berhasil membuat Nara jatuh. Laki-laki pertama yang berhasil membuat Nara merasakan senang sekaligus sesak. Laki-laki itu, kini tepat berada digenggaman Nara. Laki-laki pertama yang berhasil menempati seluruh isi hati Nara.

Dengan senyum, Nara mulai turun dari atas kasur dengan gerak lembut. Nara bergerak perlahan karna takut membangunkan Raka. Nara hanya tidak mau mengganggu waktu tidur Raka. Semalam, saat selesai berganti pakaian dan membasuh wajahnya, Raka langsung menghampiri Nara kedalam kamar. Hanya dengan usapan lembut pada rambutnya. Raka perlahan mulai memejamkan mata dan membiarkan bobba eyes itu terpejam.

Detik selanjutnya, Nara langsung menuju kamar mandi dan melakukan ritual paginya. Lalu setelah selesai mandi Nara akan membeli beberapa bahan masakan ke pasar.

Saat dirasa sudah siap, Nara masuk kedalam kamarnya. Mengambil sweater dan dompet kemudian menghampiri Raka sebentar. Menunduk, menatap Raka dengan dalam. Lalu, mengecup pelan kening Raka.

"Tidur nyenyak," Ujar Nara sembari mengusap lembut dahi Raka

Setelahnya, Nara keluar dari dalam kamar menuju pintu. Saat pintu terbuka. Diluar sana, tepat ditanah kosong seberang rumah Nara. Ada banyak sekali bahan bangunan

1. PUZZLE PIECE [127 : LEE TAEYONG] (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang