Chapter 4. Incaran Mr. Kim {nc¹⁸+}

687 69 0
                                    

_You in Me_

Third Person POV.
•°•°•°•°•
Dopyeong menonton sebuah berita tentang banyaknya pasien keracunan makanan dilarikan ke rumah sakit. Restoran Jangseuk saat itu juga langsung dibobol polisi dan saat melihat ke dapur. Semua bahan makanan permentasi sudah kadaluwarsa. Termasuk kimchi yang digunakan untuk panekuk.

"Haha! Mampos! Rasakan pembalasan Tuhan!" sumpah Dopyeong melihat si pemilik beserta pegawainya ditangkap polisi.

Ternyata setelah kepergian Taehyung, pelanggan di sana bernasib sama dengan Jimin. Selain muntah, mereka juga pingsan dan mengeluarkan bui dari mulutnya.

Itulah dia yang dinamakan; Kerugian tanpa batas 😏

*****

Jimin sadar dan melihat sekeliling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin sadar dan melihat sekeliling. "Aku di mana?"

"Kau di rumah sakit." Dopyeong tersenyum.

Jimin yang tersadar langsung bangkit. "Kelasku?"

"Eh, eh. Kau belum boleh bergerak, Nak Jimin." Jimin tetap memaksa untuk pergi. Namun sampai di depan pintu, pria tegap dan sedikit lebih tinggi darinya muncul.

"Aku harus kuliah," pamitnya pada Taehyung yang ada di hadapannya.

"Pergilah! Ah, biar di antar Dopyeong--"

"Tidak. Aku bisa pergi sendiri." Taehyung menghalau jalan Jimin.

"Kau takut aku akan menghitungnya?"

"Iya. Jadi jangan buat aku berhutang lagi."

"Baiklah! Silahkan pergi." Persilah Taehyung dengan begitu lebarnya ia membuka jalan.

*****

Seusai kelas berakhir. Jimin kelihatan bingung harus bekerja di mana untuk menghasilkan uang lebih banyak agar bisa membayar hutangnya. Rasanya sangat pusing memikirkannya.

Di saat bersamaan Hena and the geng muncul. Gadis ini menenggerkan lengannya di bahu Jimin.

"Apa yang kau pikirkan? Kau banyak hutang? Atau ... kau bingung bayar uang semester tahun ini?"

Mendengar hinaan itu membuat Jimin ingat bahwa Minggu ini adalah pembayaran uang semester.

"Yak, Park Jimin, bukankah uangmu banyak. Bagi kami dong. Jajan di kantin saja, oke?"

"Aku tidak punya uang---"

"Setuju!" jawab Hena cepat.

"Kami akan bilang pada ibu kantin bahwa makanannya atas nama Park Jimin, okey?!"

"Tapi ..."

Mereka pergi begitu saja dan melakukan apa yang mereka bilang barusan.

*****

You in Me [VMIN] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang